Dokter Residen Rudapaksa Keluarga Pasien

Nasib PAP, Dokter Residen FK Unpad usai Diduga Rudapaksa Keluarga Pasien di RSHS, Kini Diberhentikan

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOKTER RESIDEN RUDAPAKSA KELUARGA PASIEN - Ilustrasi korban. Seorang dokter residen diduga rudapaksa keluarga pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan memastikan, PAP sudah ditahan di Polda Jabar sejak 23 Maret 2025. 

”Pelaku berinisial PAP dan berusia 31 tahun. Kami telah menahannya sejak 23 Maret,” kata Surawan, dikutip dari Kompas.id. 

Sejumlah barang bukti dalam kasus ini juga telah dikumpulkan penyidik. 

Sebelumnya, lini masa media sosial X ramai membahas dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan oleh dokter anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Universitas Padjadjaran (Unpad) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. 

Kasus dugaan kekerasan seksual ini diunggah salah satunya oleh akun @txtdari**** yang membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp kepada seorang dokter. 

Pesan tersebut berisi laporan dugaan tindak kekerasan seksual yang dilakukan dua dokter residen di RSHS kepada keluarga pasien. 

"Selamat malam dok. Maaf mengganggu. Dok, saya dapat informasi ada 2 residen anestesi Unpad melakukan pemerkosaan ke penunggu pasien (menggunakan obat bius, ada bukti CCTV lengkap)....," bunyi pesan dalam tangkapan layar tersebut, Selasa (7/4/2025). 

Adapun korban merupakan salah satu keluarga pasien di RSHS. 

Aksi itu dilakukan dengan modus pemeriksaan darah. 

Peristiwa ini terjadi pada pertengahan Maret 2025 di salah satu ruangan lantai 7 gedung RSHS. 

Korban saat itu sedang menjaga ayahnya yang dirawat dan membutuhkan transfusi darah. 

Pelaku, yang diketahui merupakan mahasiswa semester dua PPDS, mendekati korban dengan dalih melakukan pemeriksaan crossmatch, yaitu kecocokan golongan darah untuk keperluan transfusi. 

Dalam proses tersebut, PAP menyuntikkan cairan yang diduga mengandung obat bius jenis Midazolam hingga korban tak sadarkan diri. 

Ketika siuman beberapa jam kemudian, korban mengaku merasa nyeri tidak hanya di bagian tangan bekas infus, tetapi juga di area kemaluan. 

Korban pun langsung menjalani visum dan hasilnya menunjukkan adanya cairan sperma di kemaluannya. 

Kasus ini pertama kali terungkap ke publik setelah diunggah akun Instagram @ppdsgram pada Selasa (8/4/2025) malam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Unpad Berhentikan Mahasiswa PPDS FK Unpad karena Terlibat Kasus Pemerkosaan"

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkini