Seputar Islam

Doa Mengubah Takdir dari Umar bin Khatab Allahumma Inkunta Katabtani Min Ahlis Syaqowah dan Artinya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DOA UMAR BIK KHATAB -- Ilustrasi bacaan doa mengubah takdir dari Umar bin Khatab, Allahumma Inkunta Katabtani Min Ahlis Syaqowah lengkap artinya.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut ini adalah lafadz doa mengubah takdir yang dipanjatkan sahabat Rasulullah SAW Khalifah Umar bin Khatab Radiallahu Anhu:


Doa  Mengubah Takdir Umar bin Khattab

Tulisan Arab:

 اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَأَمْحِنِي وَاكْتُبْنِي مِنْ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ، فَإِنَّكَ تَمْحُو مَا تَشَاءُ وَتُثْبِتُ، وَعِنْدَكَ أُمُّ الْكِتَابِ. 

Latin Arab:

Allahumma In kunta Katabtanii min ahlis syaqowah famhinii waktubnii min ahlissa'aadah fainnaka tamhuu maa tasyaa wa tustbit wa'indaka ummul Kitab. 

Artinya: 

Ya Allah, Seandainya engkau mencatat aku termasuk orang yang celaka dan sengsara, maka hapuslah catatan itu ya Allah, catatlah aku sebagai orang yang bahagia dan beruntung.

Sesungguhnya Engkau menghapus apa yang Engkau kehendaki dan menetapkandan di sisiMu lah Ummul Kitab. 

Dikutip dari rumayho.com, doa ini bersumber dari Abu Hakimah Ismah, dari Abu Usman An-Nahdi, bahwa Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu mengucapkan doa tersebut, ketika tawaf di Baitullah seraya menangis:

 "Ya Allah, jika Engkau telah mencatat nasibku celaka atau berdosa, maka hapuskanlah, karena sesungguhnya Engkau menghapuskan apa yang Engkau kehendaki dan menetapkan apa yang Engkau kehendaki; dan di sisi-Mu terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuz), maka jadikanlah (catatan nasibku) bahagia dan mendapat ampunan."

Diceritakan bahwa Ka'ab berkata kepada Umar bin Khattab: "Wahai Amirul Mukminin, seandainya tidak ada suatu ayat dalam Kitabullah (Al-Qur'an), tentulah aku akan menceritakan kepadamu apa yang akan terjadi sampai hari Kiamat." Umar bertanya: "Ayat apakah itu?" Ka'ab menjawab bahwa ayat itu adalah firman Allah yang mengatakan: "Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki." (Ar-Ra\'d: 39), hingga akhir ayat.

Ya, takdir adalah sesuatu yang menjadi ketetapan Allah.  Percaya kepada takdir adalah bagian dari iman, karena termasuk dalam Rukun Iman yang ke enam. 

Dari hadits yang telah disebutkan di atas, dapat kita ketahui bahwa takdir itu dapat dihapus oleh Allah menurut apa yang Dia kehendaki. 

 Allah SWT  memerintahkan umat manusia untuk melakukan segala hal yang baik dan meninggalkan hal yang buruk. Di samping itu, Allah SWT juga telah memberikan akal kepada manusia agar bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. 

Halaman
12

Berita Terkini