TRIBUNSUMSEL.COM - Pihak Disnakertrans Jateng menanggapi soal nasib ribuan karyawan di PHK massal oleh PT Sritex.
Diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.
Perusahaan raksasa tekstil Indonesia ini bahkan sampai melakukan PHK massal pada 10.669 karyawannya.
Menanggapi itu, Kepala Disnakertrans Jateng Ahmad Aziz menyebutkan, semua karyawan yang terkena PHK tersebut akan difasilitasi kembali untuk mendapatkan pekerjaan.
"Bagi pekerja yang masih ingin di perusahaan lain kita arahkan ke sana," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Aziz, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo untuk menyediakan lapangan kerja.
"Sekarang sudah ada perkembangan 10 ribu lowongan pekerjaan di Sukoharjo dan sekitarnya. Kita juga sudah komunikasi dengan perusahaan dan menyatakan kesiapannya," jelas Aziz.
Baca juga: Tangis Warti Eks Karyawan PT Sritex Kena PHK Massal Usai 25 Tahun Kerja, Kini Cari Usaha Sampingan
Memberikan pelatihan di BLK
Selain itu, lanjut Aziz, bagi mereka yang ingin berwirausaha atau berdagang disediakan tempat pelatihan untuk menunjang skill masing-masing.
"Ada pelatihan-pelatihan yang disediakan baik di BLK Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, dan BLK milik kementerian yang berada di Semarang dan Solo," papar Aziz.
"Alhamdulillah kondisinya kemarin masuk hari terakhir (28/2/2025) itu kondusif dan tidak ada gejolak," imbuhnya.
PT Sritex Resmi Tutup
Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.
Dalam hal ini, PT Sritex yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini ternyata memiliki utang menggunung yang ditaksir mencapai triliun.
Utang yang tak dapat dilunasi tersebut akhirnya membuat Sritex harus gulung tikar dan tak lagi beroperasi mulai Maret 2025.