Pelantikan Kepala Daerah 2025

Rekam Jejak Dedi Mulyadi Resmi Jadi Gubernur Jawa Barat, Langsung Copot Kepsek SMAN 6 Depok

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

REKAM JEJAK DEDI MULYADI GUBERNUR JAWA BARAT BARU - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).Sederet rekam jejak Dedi Mulyadi yang resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Istana Kepresidenan, Jakarta. Kamis (20/2/2025)

TRIBUNSUMSEL.COM - Sederet rekam jejak Dedi Mulyadi yang resmi dilantik menjadi Gubernur di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (20/2/2025).

Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan diketahui meraih 14.130.192 suara dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat. 

Seperti diketahui, Dedi Mulyadi langsung tancap gas merealisasikan janji-janjinya selama kampanye. 

Baca juga: Saya Langsung Kerja, Dedi Mulyadi Copot Kepsek SMAN 6 Depok yang Berangkatkan Murid Study Tour

PELANTIKAN DEDI MULYADI. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi usai dilantik di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025).Dedi Mulyadi mengaku langsung mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok yang tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour ke Jawa Timur (Jatim). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Rekam Jejak Dedi Mulyadi

Melansir Tribunjabar.com, kekritisan Dedi Mulyadi mengantarkannya menjadi anggota DPRD Purwakarta periode 1999-2004 melalui Partau Golkar.

Sebelum selesai masa kerjanya, Dedi Mulyadi dipinang untuk mendampingi Lily Hambali pada Pilkada 2003 sebagai Wakil Bupati Purwakarta 2003-2008.

Kemudian pada Pilbup 2008, ia mencalonkan diri sebagai Bupati Purwakarta berpasangan dengan Dudung B Supardi.

Ia memenangkan kontestasi politik tersebut.
 
Kemudian pada 2013-2018, Dedi Mulyadi kembali menjadi Bupati Purwakarta.

Selain itu, ia juga pernah terpiluh menjadi Ketua DPD Golkar Jawa Barat.

Dedi Mulyadi juga sempat maju dalam Pilgub Jabar 2018, namun gagal.

Pada Pilgub Jabar 2024, dia kembali mencoba peruntungannya dengan maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Gerindra dan menang.

Baca juga: Penjelasan SMAN 7 Cirebon usai Siswi Bongkar Dugaan Pungli Dana PIP ke Dedi Mulyadi,Ada Orang Partai

Riwayat organisasi Dedi Mulyadi: 

Ketua HMI Cabang Purwakarta 

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada 1997 Konfederasi 

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pada 1998.

Dedi Mulyadi Tancap Gas Program 100 Hari Kerja

 Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, memiliki sejumlah program prioritas untuk membangun Jabar. 

Dedi Mulyadi bersama wakilnya, Erwan Setiawan, rencananya bakal dilantik oleh Presiden di Istana Negara pada Kamis 20 Februari 2025.

Setelah resmi menjadi Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi nampaknya bakal langsung tancap gas merealisasikan janji-janjinya selama kampanye. 

Sebab, sejak ditetapkan sebagai pemenang Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi kerap mengundang sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemprov Jabar untuk rapat membahas visi-misi nya.

"Seluruh janji kampanye yang saya sampaikan itu harus direaliasikan lewat siapa? Organisasi perangkat daerah Provinsi Jabar. Untuk itu apa yang menjadi prioritas? Kepentingan publik, landasan dasarnya apa? Landasan dasarnya pendidikan, bagaimana anak-anak bisa sekolahnya (minimal) SMA," ujar Dedi Mulyadi, belum lama ini.

Selain pendidikan, fokus utama kedua Dedi Mulyadi adalah layanan kesehatan. Dedi Mulyadi ingin masyarakat Jabar semuanya terlayani layanan kesehatan dari tingkat Puskesmas sampai rumah sakit.

"Tidak boleh lagi ada antrean orang di RS Hasan Sadikin untuk dapat operasi, harus tersebar di seluruh daerah setiap rumah sakit punya kemampuan yang sama," katanya.

Ketiga, infrastruktur. Dedi berkali-kali menegaskan bahwa infrastruktur menjadi program prioritas. Tidak boleh lagi jalan yang rusak di Jabar. Jalannya harus lebar dan tidak bolong.

"Nanti kualifikasinya diubah mana jalan daerah pertanian, mana jalan daerah industri. Mobil yang lewat kapasitasnya berapa, jalannya harus berubah tidak boleh lagi tetap seperti itu," ucapnya.

Ke empat, seluruh masyarakat di Jabar harus mendapatkan pasokan listrik, layanan air bersih, jaminan layanan perumahan yang murah atau masyarakat tidak mampu dibantu perumahannya.

"Maka uangnya ada Kas Provinsi Jabar yang sudah ada dalam rencana kerja 2025. Tentunya seizin Pak Penjabat Gubernur, saya dan Tim transisi yang bentuk Pak Pj, sehingga akan dilakukan perubahan-perubahan arah kebijakan keuangan yang akan diarahkan untuk belanja kepentingan publik yang real (nyata) dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya.

Dedi pun memastikan bakal ada nomenklatur yang digeser, terutama untuk program yang dianggap tidak efisien dan tidak produktif.

"Itu akan dicoret, saya menganalisis maka ditemukanlah angka yang mudah-mudahanlah bisa di atas Rp2 triliun untuk belanja publik di perubahan. Sehingga saya sudah menyampaikan ke Pak Pj kita ingin Jabar selesai tahun ini," katanya.

Baca juga: Syoknya Dedi Mulyadi Tahu Anak Dokter dan PNS Dapat Bantuan Program Indonesia Pintar, Kok Bisa?

Berikut fokus program 100 hari kerja Dedi Mulyadi:

  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Infrastruktur
  • Kebutuhan dasar lainnya (pasokan listrik, air bersih, perumahan yang murah, dll) 

Langsung Copot Kepsek SMAN 6 Depok 

Dedi Mulyadi langsung sigap mengemban jabatan setelah baru dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar), Kamis, (20/2/2025).

Dedi Mulyadi mengaku langsung mencopot Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 6 Depok yang tetap memberangkatkan siswanya pergi study tour ke Jawa Timur (Jatim).

Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengimbau agar rencana kegiatan study tour SMAN 6 tujuan Bali ditiadakan.

Penonaktifan Kepsek SMAN 6 Depok ini langsung diteken Dedi pada hari pertamanya bekerja sebagai gubernur Jawa Barat.

"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi," ujar Dedi di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Dedi menjelaskan, hal tersebut akan menjadi satu agenda yang pihaknya benahi.

Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk study tour atau tidak.

"Hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa apakah sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak," kata Dedi.

"Ini kinerja saya pertama ingin membenahi manajemen di kependidikan di Provinsi Jawa Barat, karena kan isu PIP, pungutan, study tour, itu isu yang begitu meresahkan masyarakat di Jawa Barat," ujar dia.

Diketahui, 347 siswa SMAN 6 Depok tetap berangkat menuju Surabaya, Jawa Timur, dalam rangka Kunjungan Objek Belajar (KOB) selama delapan hari hingga Senin (24/2/2025).

Keputusan ini tetap dilakukan meski Gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau agar SMAN 6 Depok meniadakan study tour melalui akun Instagram pribadinya.

Pasalnya, Dedi mendengar keluhan wali murid yang keberatan dengan biaya study tour yang dinilai terlalu besar.

“Saya meminta kepada kepala sekolah SMAN 6 Depok, enggak usah deh study tour-nya,” ucap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/2/2025).
 
Dedi menyebutkan, biaya study tour yang ditetapkan sekolah sekitar Rp 3,5 juta. Jika ditambah uang jajan, orangtua siswa harus merogoh kocek sebesar Rp 5,5 juta.

Menurutnya, penerapan makna study tour bisa dilakukan di berbagai tempat di Depok, tanpa membebani finansial orangtua murid.

“Sampah di Depok menjadi masalah besar, itu bisa menjadi rangkaian studi, di mana anak-anak jurusan biologi atau IPA bisa menggunakan metodologi bakteri sebagai mengurai sampah dengan menggunakan R4 (reduce, reuse, recycle, replace),” terang Dedi.

Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad, menyampaikan, program ini tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat pada Minggu (16/2/2025). 
 
“Semuanya ikut. Seluruh siswa ada 347 orang, itu dari kelas 11 semua (total 9 kelas),” ucap Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad, saat ditemui Kompas.com, Selasa (18/2/2025).

Syahri menegaskan, KOB yang direncanakan pihak sekolah sejak awal fokus kunjungan ke empat PTN di Surabaya dan Malang, bukan Bali.

Di sana, mereka akan berkunjung ke empat PTN untuk melakukan kunjungan dan memperoleh sejumlah informasi terkait pendaftaran penerimaan mahasiswa baru.

“SMA Negeri 6 Depok itu memperoleh kemudahan-kemudahan untuk informasi perguruan tinggi dan juga dalam hal pendaftaran,” ujar Syahri.

Selanjutnya, siswa juga akan tinggal bersama penduduk Desa Kungkuk, Batu, Malang selama beberapa hari untuk observasi lingkungan.

Sementara, Bali menjadi tujuan terakhir perjalanan wisata yang akan dilakukan satu hari setelah rangkaian kunjungan dan observasi di Jawa Timur.

Menurut dia, para siswa atau wali murid yang kesulitan dalam membayar study tour sebesar Rp 3,8 juta itu akan dibantu oleh komite sekolah.

Pada rangkaian study tour kali ini, sekitar 37 dari 347 siswa dibantu pembiayaannya untuk tetap berangkat mengikuti program ini.


(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini