Seputar Islam

Tata Cara, Urutan Doa dan Adab Ziarah Kubur, Mulai dari Berwudhu Hingga Menyiram Air di Atas Kuburan

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TATA CARA ZIARAH -- Ilustrasi tata cara, urutan doa dan adab saat berziarah, mendoakan ahli kubur.

TRIBUNSUMSEL.COM – Jelang Ramadhan, umat muslim banyak melakukan ziarah kubur, sebagai salah satu amalan yang disunnahkan.

 Selain sebagai bentuk bakti dan ingat kepada almarhum almarhumah yang telah meninggal, ziarah juga mengandung hikmah mengingatkan kita akan kematian.

Berikut urutan, tata cara dan adab ziarah kubur lengkap dengan bacaan doa yang dapat diamalkan ketika berziarah.

1. Berwudhu

Awali adab ziarah kubr dengan berwudhu. Berwudhu selain sebagai sunnah agar dalam keadaan suci, juga memiliki filosofi agar anggota tubuh kita terjaga dari perbuatan tercela, mulai dari mulut, hidung, mata, pikiran (membasuh rambut), pendengaran hingga langkah kaki kita.


2. Ucapkan Salam

Selanjutnya saat Tribuners memasuki area pemakaman, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mengucapkan salam dan doa kepada ahli kubur.

Salam ini dibaca saat Tribuners menghadap pada arah wajah ahli kubur, Adapun beberapa ucapan salam yang dapat Tribuners gunakan saat ziarah kubur, yaitu :

“Assalamu’alaikum ara qaumìn mu'mìnîn wa atakum ma tu'adun ghadan mu'ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun"

Artinya : Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah dating kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian.

“Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu Miniina Wal Muslimiin. Yarhamulloohul Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta Khiriin. Wa Inna Alloohu Bikum La-Laahiquun. WaAs Alullooha lanaa Walakumul Aafiyah.

Artinya : Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang dating belakang. Kami Insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.

3. Membaca Istighfar

Setelah ucapkan salam, Tribuners dapat melanjutkan dengan membaca istighfar menghadap arah kiblat, yaitu :

"Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi."

Artinya : Aku mohon ampun kepada Allah SWT yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya.

Selanjutnya melakukan zikir, membaca tasbih, takbir dan tahmid yang dianjurkan untuk menyempurnakan doa Tribuners kepada orang-orang yang Tribuners doakan pada saat ziarah kubur.

4. Mengirim Doa

Saat berziarah, Tribuners dapat mengirim doa kepada almarhum atau almarhunah dan dilanjutkan dengan membaca tasbih, takbir, tahmid, zikir, doa yang dikhususkan untuk mayit, dan diakhiri dengan bacaan surat al-Fatihah.

5. Membaca Surat Pendek

Tribuners juga membacakan surat pendek seperti yang diriwayatkan oleh al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal.

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam, maka bacalah al-Fatihah, Surat Ikhlash, dan al-Muawwidzatain (al-Falaq dan an-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk mayit-mayit kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka."

Dengan membaca surat pendek diharapkan akan mendapat pahala, sementara bagi almarhum atau almarhumah diharapkan akan mendapatkan rahmat.

6. Tidak duduk di atas kuburan

Hal ini sering terjadi saat melakukan ziarah kubur yaitu duduk di atas kuburan dan menginjak bagian atas kuburan.

Saat ziarah kubur, Tribuners harus menghormati almarhum atau almarhumah dengan melakukan tata cara ziarah kubur yang baik sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim.

“Janganlah kalian salat [berdoa] kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).

“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR. Muslim).

Untuk Tribuners dapat berjalan dari samping atau di antara pusara-pusara kubur, selain itu disunnahkan untuk tidak memakai alas kaki saat berjalan di atas kuburan

7. Tidak melakukan hal yang berlebihan 

Tribuners yang melakukan ziarah kubur tidak boleh melakukan hal yang berlebihan, seperti menangis.

Menangis diperbolehkan karena Rasulullah SAW pernah menangis saat berziarah kubur, namun Tribuners tidak diperbolehkan untuk menangis berlebihan hingga meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri.

Selain itu berlebihan dengan berdoa atau meminta sesuatu kepada kuburan hingga menjadikan makan seperti masjid, hal itu merupakan perbuatan syirik atau menyekutukan Allah SWT.

Hal berlebihan lainnya adalah mencium batu nisan atau menangis sambal meratapi makan didepannya.

8. Menyiram Air di atas Kuburan

Biasanya dalam menyiram air di atas pusara kuburan saat berziarah diperbolehkan sesuai dengan Hadis Riwayat Abu Daud.

“Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud).

Saat menyirami kuburan bacalah doa sebagai berikut:

Berikut cara mengamalkan doa tersebut, menyiramkan air dari arah kepala hingga ke kaki

Siraman Pertama

Syakallahu syarrahu 
Semoga Allah menyirami harta (amal) nya


Siraman kedua
Wabaradallahu majja'ahhu
Semoga Allah menyejukkan tempat peristirahatannya

Siraman ketiga
Waj'alajannata matsaahu

Dan semoga Allah menjadikan surga sebagai tempat peristirahatannya.

Demikian semoga artikel ini bermanfaat sebagai panduan ketika berziarah. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Doa Syaqallahu Syarrahu Wa Baradallahu Madljaahu, Doa Saat Ziarah Menyirami Kuburan Orang Tua

Baca juga: Allahumma Sholli Ala Muhammadin Qod Dho Qot Hilati, Sholawat Darurat Mohon Pertolongan Allah & Rasul

Baca juga: Arti Husnudzon, Suudzon, Husnul Khatimah, Suul Khatimah, Istilah Bahasa Arab Jangan Salah Penggunaan

Baca juga: Arti Allah Yahdik, Allahu Yahdik, Doa ketika Sedang Marah atau Kesal, Penjelasan Ustadz Habib Jafar

Baca juga: Bacaan Sholawat Kamaliyah dan Arti, Sholawat Hadiah untuk Orang Tua yang Telah Meninggal Dunia

Berita Terkini