Lebih lanjut, cara daftar cek kesehatan gratis via SatuSehat sebagai berikut:
- Unduh dan buka aplikasi SatuSehat
- Pastikan telah memiliki akun Satu Sehat, login dengan akun terdaftar. Bila belum punya, lakukan daftar akun dengan mengisi data seperti nama lengkap, email, dan nomor telepon aktif
- Peserta akan mendapatkan pesan notifikasi untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis Hari Ulang Tahun melalui WhatsApp. Pesan dikirimkan pada H-30, H-7, H-1, dan hari H ulang tahun
- Pada H-7, peserta akan dikirim formulir kuisioner skrining yang bisa diisi di aplikasi SatuSehat
Isi formulir tersebut dan pilih tanggal pemeriksaan untuk mendapatkan kode tiket - Setelah memperoleh kode tiket, peserta bisa mengunjungi FKTP terdekat yang dipilih sesuai tanggal kunjungan
- Peserta datang ke FKTP terdekat dengan membawa kartu identitas (KTP/KK/Kartu Identitas Anak), kode tiket, dan hasil pengisian formulir skrining mandiri
- Peserta akan mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis hari ulang tahun di FKTP.
Nantinya, hasil pemeriksaan bisa dilihat melalui aplikasi SatuSehat.
Bagi peserta yang mengalami kesulitan untuk mendaftar cek kesehatan gratis di SatuSehat bisa mendaftar lewat chatbor WhatsApp Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 0812788788812.
Masyarakat yang tidak mendapatkan pesan pemberitahuan atau belum mendaftar tetap bisa mengikuti cek ksehatan gratis Hari Ulang Tahun, dengan datang langsung ke FKTP membawa kartu identitas dan ponsel untuk melakukan pendaftaran di aplikasi SatuSehat.
Program cek kesehatan gratis akan mulai dijalankan pada Senin, 10 Februari 2025 di puskesmas dan klinik-klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (5/2/2025).
"Jadi tadi rapat mengenai update program cek kesehatan gratis. Diputuskan oleh beliau, nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan di puskesmas-puskesmas dan juga klinik-klinik," ujar Budi dalam keterangan tertulis dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (6/2/2025).
Budi menjelaskan, program tersebut dirancang untuk mencakup seluruh populasi Indonesia, dari bayi baru lahir hingga lansia.
Tapi, pemeriksaan kesehatan gratis ini akan dilakukan secara bertahap, dengan mekanisme yang disesuaikan berdasarkan kelompok usia.
Teknisnya, untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun dan di atas usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan saat mereka berulang tahun, ditambah waktu toleransi satu bulan.
Sementara itu, bagi anak usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan saat mereka masuk sekolah.
“Dilakukannya di mana? Di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang sudah bekerjasama dengan BPJS,” papar Budi.
Ia menuturkan, jenis pemeriksaan yang dilakukan bervariasi disesuaikan dengan tahapan usia.
Untuk bayi baru lahir, terdapat 6 jenis screening, balita 8 jenis, anak usia SD hingga SMA 11 hingga 13 jenis, dewasa 19 jenis, dan lansia 19 jenis pemeriksaan.
“Mungkin yang baru-baru, misalnya screening jiwa, kan dulu kita nggak pernah screen tuh. Sekarang screening jiwa mulai anak sekolah, SD udah kita screening," jelasnya.