Laporan Wartawan Sripoku.com Ehdi Amin
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Sungguh memilukan apa yang ada di Kabupaten Lahat.
Betapa tidak, memiliki banyak perusahaan baik perusahaan pertambangan seperti batubara, perkebunan dan lainya namun kemiskinan masih membelenggu Kabupaten yang kini sudah berusia 155 tahun ini.
Tak hanya itu, Kabupaten Lahat juga menjadi penyumbang angka kemiskinan ekstrem tertinggi di Sumsel.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel mencatat, pada Maret 2024 Kabupaten Lahat merupakan daerah dengan kemiskinan ekstrem tertinggi di Provinsi Sumsel.
Terdapat 60 ribuan penduduk masuk kategori miskin, dan 1,09 diantaranya tergolong miskin ekstrem.
Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP MSi, tak membantah terkait data tersebut.
Ketika dihubungi media ini, Imam Pasli menerangkan data tersebut merupakan hasil survei BPS Provinsi Sumsel pada tahun 2024 lalu.
Sedangkan untuk survei tahun 2025 ini, belum dilakukan.
"Memang benar, tapi itu data tahun 2024 lalu. Bulan September 2024 lalu ada survey kemiskinan ekstrem, tapi untuk provinsi, untuk kabupaten/kota survei dilakukan tiap bulan Februari, hasilnya di bulan Maret," ujar Imam Pasli, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Rasa Terimakasih Bursah Zarnubi-Widia Ningsih, Dipastikan Terpilih Jadi Bupati dan Wabup Lahat
Baca juga: Sosok Iptu Redho Rizki Pratama Kasat Reskrim Polres Lahat, Balik Kampung ke Sumsel,Lama Tugas di NTB
Imam Pasli membeberkan, berdasarkan survei tahun 2024 itu, sejak dilantik menjadi Penjabat Bupati Lahat, ia telah berupaya lakukan sejumlah strategi, untuk menjalankan skema percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lahat.
Diantaranya, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui dana-dana yang ada di OPD, mengurangi beban masyarakat melalui program bantuan, terakhir meminimalkan wilayah kantong kemiskinan melalui peningkatkan akses layanan dasar.
"Untuk meningkatan pendapatan masyarakat, dengan cara pemberdayaan masyarakat desa dan UMKM. Saat APBD Perubahan, Pemkab Lahat sudah menganggarkan bansos sebesar Rp 500.000 untuk 12 ribu jiwa. Sedangkan untuk meminimalkan wilayah kantong kemiskinan, Pemkab Lahat sudah merehab sejumlah Kantor Camat, puskesmas, jalan dan puluhan rumah tidak layak huni," bebernya.
Imam Pasli menyadari, upaya yang telah ia lakukan sebagai Pj Bupati Lahat, mungkin belum maksimal, karena terkendala waktu yang singkat.
Namun dari tiga strategi yang sudah dilakukannya itu, dirinya optimis hasil survei di bulan Maret 2025 nanti, angka kemiskinan ekstrem di Lahat pasti berkurang dibanding tahun 2024 lalu.
"Survei BPS di bulan Februari ini, hasilnya bulan Maret nanti. Semoga semua upaya yang sudah kita lakukan diwaktu yang singkat ini, bisa menurunkan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Lahat," sampainya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com