Berita Nasional

Akui Banyak Sekolah Gagal Isi PDSS, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Beri Kesempatan Input Ulang

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PPDS - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti usai Taklimat Media Kemendikdasmen di Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). Abdul Mu'ti memberikan kesempatan kepada sekolah yang mengalami keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang menjadi syarat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB) untuk mengajukan pengisian ulang PDSS.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti bereaksi dengan laporan sekolah yang mengalami keterlambatan dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang menjadi syarat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNPB).

Abdul Mu'ti mengungkapkan kegagalan pendaftaran tersebut terjadi akibat sejumlah faktor.

"Faktor-faktor yang berkaitan dengan sebagian karena alasan rusak karena cuaca, sebagian rusak karena bencana alam," ujar Abdul Mu'ti di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (4/2/2025) via Tribunnews.com.

Kemendikdasmen, kata Abdul Mu'ti, memberikan kesempatan bagi sekolah tersebut untuk mengajukan pengisian ulang PDSS.

Abdul Mu'ti mengakui sejumlah permasalahan dalam pengisian PDSS tidak bisa dihindari.

AKSI SISWA - Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 1 Mempawah melakukan aksi unjuk rasa ke sekolahnya yang terletak di Jalan Raden Kusno, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Senin 3 Februari 2025. Aksi unjuk rasa ini dilakukan siswa karena kelalaian pihak sekolah yang mengakibatkan mereka tak bisa mendaftar kuliah lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2025. Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah Tak Bisa Daftar SNBP 2025 Akibat Sekolah Lalai Input Data, https://pontianak.tribunnews.com/2025/02/03/ratusan-siswa-sman-1-mempawah-tak-bisa-daftar-snbp-2025-akibat-sekolah-lalai-input-data. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN)

"Kami sudah memberikan layanan kepada sekolah-sekolah yang belum bisa mengunggah itu untuk dapat mengunggah dan kami berikan kesempatan, tapi tentu saja kesempatan itu kami berikan untuk sekolah-sekolah yang mengajukan kepada kami. Karena memang unforced error itu tidak bisa dihindari dan kami tidak menutup mata terhadap realitas itu," kata Abdul Mu'ti.

Meski begitu, Abdul Mu'ti tidak merinci jumlah sekolah yang mengalami masalah dalam pengisian PDSS.

"Jumlahnya kami tidak tahu persis karena yang mengatur ini adalah BKSAP. Tapi prinsipnya kami memberikan layanan," katanya.

Kemendikdasmen bakal berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi untuk membicarakan kendala dalam pengisian PDSS ini.

Namun ia juga meminta sekolah untuk proaktif dalam melakukan pengisian PDSS.

"Ya saya kira nanti harus kita koordinasikan dengan pendidikan tinggi karena ini berkaitan dengan sistem penerimaan mahasiswa di pendidikan tinggi. Jadi kami akan usahakan untuk sepertinya ya seharusnya secepat mungkin," pungkasnya.

Sebelumnya ramai di media sosial (medsos) sejumlah siswa dan sekolah meminta perpanjangan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Beberapa siswa dan sekolah juga sempat mengisi chat live YouTube Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) yang berisi permintaan perpanjangan pengisian PDSS saat Sosialisasi Mekanisme Pendaftaran SNBP 2025 ditayangkan secara langsung pada Senin, (4/2/2025).

111 MAN 2 Palembang Terancam Gagap Ikut SNBP

Sebanyak 111 siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palembang yang masuk eligible masih harap-harap cemas terhadap nasib mereka. 

Halaman
123

Berita Terkini