TRIBUNSUMSEL.COM - Edi Andani, telah merancang pembunuhan dan cor istrinya, Ayuni di kebun kopi di Kampung Uning Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Rabu (29/1/2025).
Kapolres Bener Meriah, AKBP Tuschad Cipta Herdani dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (31/1/2025) mengatakan jika motif pelaku membunuh korban didasari rasa sakit hati.
Setelah cekcok, Edi Andani bersiasat mengajak istrinya ke kebun dengan alasan membersihkan kebun kopi miliknya.
Baca juga: Motif Suami Cor Ayuni Sang Istri di Kebun Kopi Bener Meriah, Sakit Hati usai Adu Mulut
Mulanya kasus ini terjadi pada Senin (27/1/2025), kala itu antara korban dan pelaku terlibat cekcok adu mulut di rumah orang tua pelaku di Kampung Uning Teritit.
Perselisihan ini berlangsung selama beberapa jam hingga akhirnya pelaku merasa sakit hati dan menyimpan dendam terhadap korban.
Dari rasa sakit hati tersebut, pelaku pun langsung merencanakan aksi pembunuhan terhadap korban.
Pada Selasa (28/1/2025), pelaku langsung mempersiapkan rencana pembunuhan dengan menggali lubang terlebih dahulu yang dilakukan di dalam kebunnya.
Lalu pada Rabu (29/1/2025), sekitar pukul 09.30 WIB, pelaku mengajak korban ke kebun dengan alasan membersihkan kebun.
Kemudian pada saat korban sedang merenung dalam posisi berjongkok, pelaku mengambil selembar papan dan langsung menghantam ke kepala korban dari belakang hingga korban terjatuh.
Pelaku kemudian kembali memukul punggung korban hingga korban tidak sadarkan diri.
Setelah memastikan korban tidak bergerak, pelaku langsung mengangkat tubuh korban dan memasukkannya ke dalam lubang yang telah disiapkan.
"Sebelum ditanam pelaku ini juga sempat mengambil gelang emas milik korban serta uang tunai sebesar Rp 3.000.000 yang ada di kantong celana korban," ujar Kapolres.
Baca juga: VIDEO Tampang Edi Andani Suami Cor Istri di Kebun Kopi Miliknya di Bener Meriah, Kini Ditangkap
Lanjut, setelah mengambil barang korban, lalu pelaku menutup lubang tersebut dengan tanah, namun karena belum tertutup sepenuhnya.
Pelaku sempat kembali ke rumah untuk mengambil pasir serta membeli satu sak semen untuk menutupi lubang secara permanen setelah itu ia pergi meninggalkan lokasi.
"Memang kasus pembunuhan ini telah direncanakan oleh pelaku," sebut Kapolres.