"Sejauh ini mengarah depresi karena anak itu beberapa hari ini sering marah-marah," kata dia.
Sementara, Babinsa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko mengatakan kepala dan tubuh korban ditemukan warga di tempat terpisah.
"Tubuhnya berada di pinggir jalan dekat tiang bendera, sementara kepalanya ada di rumah tetangganya berjarak 200 meter dari TKP," ujarnya.
Menurutnya, peristiwa ini diketahui warga yang melihat pelaku menebas leher korban hingga putus.
Saksi pun syok dan langsung berteriak minta tolong.
"Diduga pelaku mengalami depresi. Masalahnya apa, pihak keluarganya sendiri masih belum tahu," katanya.
Peristiwa anak tebas leher ayah tersebut disaksikan tetangganya pada pukul 00.00 WIB.
"Tiba-tiba tadi pukul 00.00 WIB malam, tetangganya melihat pelaku sudah memutilasi bapaknya sendiri," kata Koptu Herman Jatmiko.
"Tetangganya teriak-teriak, mungkin melihat si Akbar ini memegang kepala bapaknya dan langsung membangunkan warga sekitaran sini," ungkap Herman
Dia mengatakan, kasus ini sekarang masih didalami pihak kepolisian.
Jasad korban sudah dibawa di RSD dr Soebandi Jember untuk proses autopsi.
"Sementara pelaku dibawa di RSD Balung, karena sempat melakukan percobaan mengakhiri hidup, setelah membunuh ayahnya," ucapnya.
Informasi yang dihimpun, dua hari sebelum kejadian, pelaku kerap terlihat uring-uringan dan mudah emosi.
Diduga, sifat pelaku berubah karena kecanduan game online.
Melihat sifat putranya berubah, korban pun sempat memanggil 'orang pintar' untuk mengobatinya.