Laporan Wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Cendrung jadi limbah alias tidak termanfaatkan batok kelapa jadi bernilai ditangan Alfatah Dwi Putra, warga Kota Lahat.
Betapa tidak saat ini batok kelapa yang selama ini kerap dibuang warga kini menjadi usaha yang menguntungkan.
Tak hanya bagi Alfatah selaku pemilik usaha batok kelapa namun usaha yang terus berkembang ini juga sudah mampu menyedot tenaga kerja.
Lalu seperti apa Alfatah mengubah batok kelapa menjadi uang berikut kisahnya.
Bermula saat ia mendapati banyaknya batok kelapa yang disia siakan, Alfatah 'berburu' batok kelapa yang ada baik di pasar maupun di tempat tempat usaha penggilingan kelapa.
Batok kelapa tersebut kemudian dibakar hingga menjadi arang.
Rupanya jika diolah dengan benar, limbah batok kelapa tersebut bisa menjadi produk expor yang bernilai, yakni menjadi briket arang.
"Awalnya sama seperti masyarakat lain. Tidak tahu kalau batok kelapa itu ada nilainya rupanya tapi setelah jadi arang. Dari situ saya melihat peluanya lantaran belum banyak warga yang melakoni usaha pembuatan arang batok kelapa, " Sampai Alfatah, saat diwawancara di lokasi usaha pembuatan arang batok kelapa di Kelurahan Saribungamas, Lahat.
Baca juga: Derlin Siswa SMA Tak Minder Jualan Kue Malah Berprestasi di Sekolah, Ternyata Orangtua Buruh Arang
Baca juga: Kini Arang Banyak Dijadikan Alternatif Warga Baturaja Pengganti Gas LPG, Banyak Dampak Positifnya
Selain saat ini sudah ada pengepul yang mau beli arang batok kelapa, jika digunakan untuk usaha sate atau usaha kuliner yang menggunakan arang, hasilnya lebih bagus.
Selain abu dan asapnya tidak banyak, panasnya merata karena hanya menjadi bara tidak menjadi api.
"Untuk bahan baku (batok kelapa), di Kota Lahat hanya bisa ready 25 karung perhari. Karena itu kita juga datangkan dari Kota Lubuk Linggau, sebanyak 700 karung perbulan. Diluar itu, kita tetap menerima jika ada yang ingin jual batok kelapa atau kelapa ke kita," ujarnya.
Ditanya untuk prosesnya, Tata menerangkan, prosesnya cukup mudah, batok kelapa dibakar di dalam tong dengan durasi 8-10 jam.
Untuk satu tong, maksimal empat karung batok kelapa.
Setelah pembakaran, batok kelapa yang sudah menjadi arang didinginkan, lalu disortir, dipilih hanya batok kelapa yang sudah menjadi arang.