Ia mengenakan seragam Damkar berwarna biru lengkap dengan sepatu pantofel hitam itu menunjukkan sejumlah peralatan yang rusak.
Petugas Damkar itu memperlihatkan gergaji mesin yang rusak hingga rem tangan mobil yang blong tidak berfungsi dengan baik.
Terlepas dari itu, Sandi Butar Butar mengaku, tidak mengetahui secara pasti apa alasan kontrak kerjanya tidak diperpanjang.
“Saya enggak tahu ya alasannya apa. Hampir 10 tahun lah pengabdian saya ya,” ucap Sandi dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Senin, (6/1/2025).
Sandi Butar Butar mendengar kontrak kerjanya tidak diperpanjang sekitar empat hari setelah surat pemutusan kontrak sudah diterbitkan pada Kamis (2/1/2025).
"Saya pengin pamit, ini saya dikeluarin, putus kontrak. Dari tanda tangannya Bu Tesy Haryanti katanya," ucap dia.
Usai mengetahui tak diperpanjang kontraknya, Sandi Butar Butar menyambangi UPT Mako, Depok.
Dia ingin pamit ke teman-temannya sesama petugas pemadam kebakaran.
Namun, menurut Sandi teman-temannya tidak memperbolehkannya keluar dari kantor.
"Saya enggak boleh pergi sama teman-teman saya, kantor saya ngambil barang, ke loker," kata Sandi.
“Saya mengakui menerima suap, tetapi saya memberikan ke panti asuhan, tempat ibadah dan teman teman anggota saya,” sambungnya.
Minta Tolong Prabowo
Melalui rekaman video, Sandi meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto atas nasibnya.
Secara mengejutkan, Sandi mengaku telah menerima suap dan meminta agar menangkapnya bersama orang yang telah memberikan suap.
“Pak Prabowo tolong saya pak, saya jujur-sejujurnya. Tangkap saya dan orang yang menyuap saya,” kata Sandi dalam rekaman video yang diterima TribunnewsDepok.com, Selasa (7/1/2025).
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Damkar Depok Putus Kontrak Sandi Butar Butar Setelah 9 Tahun, Ini Alasannya"