“Dan, orang-orang yang mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.”
Sujud bentuk interaksi paling dekat antara hamba dan Tuhannya, sujud juga ungkapan syukur serta kepasrahan untuk menghambakan diri kepada Allah Swt. Bukan sekedar jidat menyentuh lantai tapi lebih ke dalam hati, jiwa, pikiran, tubuh, perbuatan untuk tunduk, patuh dan taat kepada Allah robbul izzati.
Dalam sebuah hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rosulullah bersabda : “Keadaan seseorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah Ketika dia bersujud maka perbanyaklah doa.”
Setidaknya kita berupaya meskipun tidak setiap hari, bersujud di malam hari dengan tahajud, syukur-syukur bisa istiqomah rutin tiap hari. Totalitas ketundukan, kepatuhan dan ketaatan kepada Allah Swt harus menyelimuti setiap masa kehidupan dalam pelbagai rutinitas hidup dan kehidupan kita.
Ciri ketiga hamba Allah Swt yang baik itu menghindari perilaku ahli jahanam, penjelasan ini bisa kita lihat di dalam Al Quran surah (25) Al Furqon ayat 65
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ ٦٥
Artinya :
“Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.”
Tidak cukup berdoa tapi yang paling penting berupaya sekerasnya menghindari perbuatan-perbuatan ahli jahanam. Interpretasi dari ahli jahanam ini yaitu mereka penentang aturan (Al Quran) dan menjauhi perintah-Nya serta syirik.
Investasi perbuatan buruk pada akhirnya mengantarkan kepada jalan neraka, perbuatan-perbuatan buruk tersebut beragam jenisnya seperti membunuh, memperkosa, korupsi, mabuk, judi, menghina, merendahkan orang lain dan lain-lain, bahkan tidak mendengar, tidak memperhatikan aturan Allah Swt saja sehingga terjadi perbuatan melanggar itu pun sudah menjadi jalan mudah menuju jahanam.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَاۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
Artinya :
“Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan banyak dari kalangan jin dan manusia untuk (masuk neraka) Jahanam (karena kesesatan mereka). Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”
Ciri keempat hamba Allah Swt yang baik itu bersedekah dengan bijak dan tidak kikir , penjelasan ini bisa kita lihat di dalam Al Quran surah (25) Al Furqon ayat 67
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا ٦٧
Artinya :