"Jadi, anak-anak kami ini mengikuti program sukarela. Jadi ini sifatnya sukarela tidak diwajibkan dan pilihan bagi anak-anak,” jelasnya.
Untuk murid yang berangkat ini duduk di kelas 7-9 SMP.
“Kelas SMP ini dari berbagai level,” ujarnya.
Namun, pihak ponpes enggan mengatakan, sampai kapan acara ini berlangsung.
“Untuk itu tidak bisa kita sampaikan. Saat ini kami fokusnya untuk penanganan anak anak dan teman-teman di RS,” ujarnya.
Di sisi lain, saat ini, ponpes masih menunggu hasil investigasi pihak kepolisian terkait kronologis pasti insiden ini.
Sementara, pihak ponpes menerima informasi awal bahwa kejadian ini terjadi bermula ketika truk tronton dengan muatan barang yang mengalami gagal nanjak.
Lalu, truk berhenti dan truk turun dengan kecepatan tinggi.
“Tidak terkendali sehingga kecelakaan dengan bus yang membawa rombongan anak-anak santri kami dan juga pendamping teman sejawat kami. Tentunya kita masih menunggu investigasi dari pihak berewenang mengenai kronologi,” tandasnya.
Adapun dalam insiden ini pelajar yang terlibat kecelakaan sebanyak 40 orang.
40 orang pelajar ini semuanya selamat dan hanya mengalami luka.
Semuanya kini sudah berhasil dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Sebagain santri ada yang dalam kondisi baik dan sudah dijemput oleh orangtuanya dan ada yang mengalami luka ringan, ada yang luka sedang dan berat,” kata perwakiln ponpes Ustad Abdurrahman kepada TribunnewsBogor.com, Senin (23/12/2024) malam.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Update Kondisi Korban Bogor yang Alami Kecelakaan Maut di Tol Malang, 14 Pelajar Dijemput Orang Tua