TRIBUNSUMSEL.COM KAYU AGUNG -- Satu orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Kayu Agung bernama Taufik Hidayat yang sebelumnya kabur, kini telah ditangkap di rumahnya di jalur 20 Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Ia menyusul Edi Irawan yang sebelumnya telah ditangkap.
Kini, satu WBP lain yang diketahui bernama Herly Darwanto yang masih dalam pengejaran.
Diketahui sebelumnya pada Sabtu (21/12/2024) lalu, terdapat 3 orang tahanan yang tengah ditahan di Lapas Kelas II B Kayuagung dapat melarikan diri dengan cara panjat dinding lapas.
"Kemarin malam sekitar jam 23.30 WIB kita berhasil menemukan warga binaan yang kedua atas nama Taufik Hidayat di wilayah Muara Padang yang sedang beristirahat di rumah orangtuanya,"
"Saat pengamanan dibantu oleh TNI dan Polri bersama perangkat desa," kata Kepala Satuan Pengamanan Lapas Kelas IIB Kayu Agung, Ki Agus Muhammad Alfareza sewaktu ditemui pada Selasa (24/12/2024) sore.
Baca juga: Dikejar Sampai ke Palembang, Petugas Belum Berhasil Tangkap 2 Tahanan Lapas Kayu Agung Kabur
Baca juga: Buntut 5 Tahanan Lapas Kayu Agung OKI Kabur, Kemenkumham Pastikan Petugas yang Lalai Dapat Sanksi
Sebelum Taufik, Ki Agus juga mengatakan sudah menangkap Edi Irawan yang masih berada di sekitar wilayah Kayu Agung.
"Sebelumnya kita menangkap Edi, ia berada sekitar 1 kilometer dari lokasi Lapas Kayu Agung, memang untuk Edi sempat melawan petugas saat hendak ditangkap. Akhirnya bisa diamankan oleh petugas gabungan," ungkapnya.
"Kalau untuk penangkapan kedua berjalan kooperatif dan tidak ada perlawanan dari Taufik," imbuhnya.
Saat disinggung mengenai proses pelarian dari para tahanan, Ki Agus menceritakan setelah kabur dari lapas mereka mengatur strategi.
"Waktu itu Edi sempat tertinggal dari kedua temannya, makanya masih berada dilingkup wilayah lapas. Sedangkan yang 2 orang lagi langsung menuju ke Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir untuk menemui rekannya guna meminta uang,"
"Dari sana mereka menumpang mobil carry menuju ke daerah macan lindungan, Kota Palembang. Lalu mereka melanjutkan naik ojek menuju ke daerah BLK perumnas,"
"Lalu Taufik dan Herly memutuskan berpisah. Saat itu Taufik masih tetap berada di BLK untuk menemui rekannya, sedangkan Herly pergi tidak tahu kemana. Namun tetap memburu dimana pelariannya," tegasnya.
Mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya segera meningkatkan dan menambahkan keamanan dua kali lipat di titik-titik jalur pelarian.
"Kali lakukan penambahan kawat duri di wilayah titik-titik itu dan dinding dibuat lebih tebal supaya tidak ada selah lagi. Serta kita lebih intensif lagi melakukan proses kontrol bagi petugas yang sedang berjaga,"
"Seperti misalnya yang tadinya hanya 3 kali sehari, sekarang kita berjalan secara berkala," tutupnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainyya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com