TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Ahli hukum yang juga advokat, Novel Suwa SH MH MM MSI menilai Rika Amalia alias RK (19 tahun) kakak ipar pembunuh adik dengan racun tak pantas dihukum mati.
Pernyataan ini disampaikan saat menanggapi harapan keluarga korban yang berharap Rika Amalia mendapat sanksi berat berupa hukuman mati.
Kata Novel kasus ini bermula dari ketersinggungan tersangka yang mengaku sering mendapat kata-kata kasar dari keluarga korban yang juga saudari iparnya.
"Di mana ketersinggungan tersangka RK, akibat adanya kata-kata kasar dari korban, yang membuat hatinya terluka, " ucap novel, Senin (23/12/2024).
Dari keterangan tersangka, kata-kata kasar yang dimaksud yakni meragukan soal status anaknya.
"Hal inilah memicu terjadi perbuatan nekat yang dilakukan oleh RK," ungkapnya.
Baca juga: Alasan hanya Ingin Melukai Tubuh ANF, Rika Amalia Racuni Adik Ipar hingga Tewas di Palembang
Hal tersebut, sambung Novel seharusnya menjadi pertimbangan bahwa penegakkan hukum ini jangan harus sebelah-sebelah juga.
"Jadi hukum harus ditegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.
Sambung Novel, terkait hukum mati yang diminta oleh keluarga korban, itu tidak pantas.
Karena tindakan memberi racun dilakukan oleh Rika lantaran hujatan tadi yang diberikan korban kepadanya.
"Nanti hakim bisa menilai di persidangan, apa itu pantas dihukum mati," unkapnya.
Tetapi jika menurut Novel, unsurnya jika dihukum mati, itu tidak terpenuhi.
"Terkait putas yang dipesan RK di online shop. Hal ini nanti bisa diungkap di persidangan," ungkapnya.
Kepada Masyarakat Palembang, ditambahkan Novel, harus berhati hati dalam berkomunikasi dan berucap.
"Apakah (diperhatikan-red) ucap kita itu bisa menyakiti hati orang. Jangan sampai kedepan terjadi lagi kejadian yang serupa," tutupnya.
Dendam
Sakit hati hingga nekat membunuh Aisyah Nur Fadilah (13), terungkap ini ucapan mertua dan adik ipar pada Rika Amalia.
Karena anak kandungnya sering diragukan statusnya oleh korban membuat Rika Amalia sakit hati.
Ibunya yang merupakan mertua pelaku juga meragukan status cucunya dan bukan hanya korban Aisyah Nur Fadilah.
Rika Amalia akhirnya merencanakan pembunuhan itu dengan cara challenge atau tantangan minum jamu.
Aisyah ditantang bisa minum jamu tanpa muntah di rumahnya, Jalan Panca Usaha, Lorong Wakaf 4, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU 1, Palembang, Rabu (18/12/2024).
"Jika tahan dan tidak muntah akan diberikan imbalan Rp 300 ribu," kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihartono.
Namun setelah meminum jamu itu, Aisyah jatuh di kamar mandi dan tak lama kemudian meninggal dunia.
Menurut Harryo, Rika Amalia tega melakukan perbuatan itu lantaran sakit hati pada korban dan ibunya.
"Motifnya dendam atau sakit hati karena hubungan antara keluarga korban dengan tersangka," jelas dia.
Menurut pengakuan Rika, adik ipar dan mertuanya itu sering menyampaikan kata-kata yang bersifat mengolok-olok yang pada akhirnya menyakiti hatinya.
Rika sakit hati karena adik ipar dan mertuanya itu meragukan status anak yang dilahirkannya.
"Isi dari kata-kata tersebut seolah meragukan status anak yang dimiliki oleh tersangka," tuturnya.
Kepada wartawan, Rika Amalia menyesali perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa sang adik ipar.
"Nyesel aku, Pak," kata dia dikutip dari Sripoku.com, Sabtu (21/12/2024).
Rika pun mengaku bahwa perbuatannya itu dipicu oleh perlakuan kasar korban dan ibunya.
Selama beberapa hari terakhir, kata Rika, ia sering dihina oleh korban dengan kata-kata kasar seperti 'lonte' dan 'anak'.
"Sumpah saya tidak niat membunuh, Pak. Saya hanya ingin menyakiti badan adik ipar saya saja," katanya.
Menurut Rika, sejak menikah dengan suaminya, ia tidak pernah mendapat dukungan dari keluarga sang suami.
"Tidak ada dukungan dari keluarga suami, karena itu saya jadi tertutup," ujarnya lagi.
Ditalak tiga
Setelah kejadian itu, Rika Amalia langsung ditalak tiga oleh suaminya, Yuda.
Yuda juga mengambil anaknya dari tangan Rika dan menjadi orang tua tunggal.
Bayi dari pernikahan Yuda dan Rika itu kini berusia 3 bulan.
"Anaknya masih bayi baru 3 bulan, laki-laki," kata Yusuf, ayah Yuda yang juga merupakan mertua Rika.
Menurut Yusuf, anaknya langsung menceraikan Rika usai kejadian itu.
"Langsung ditalak 3, cerai sama pelaku, karena tidak terima adiknya diperlakukan seperti ini sampai meninggal dunia," kata Yusuf lagi.
Soal nasib bayi Rika, Yuda akan merawatnya dengan keluarga.
"Jadi Yuda dan kami keluarga yang merawatnya. Tetap di sini," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel