TRIBUNSUMSEL.COM- Begini duka dari keluarga Aipda Kiswanto yang tewas dianiaya penimbun BBM ilegal.
Sang istri, Rosalia dan keempat anaknya ditinggalkan oleh Aipda Kiswanto.
Putra pertamanya masih kuliah, anak kedua sekolah di bangku SMP, anak ketiga di bangku TK, dan si bungsu baru berumur 3 bulan.
Anak-anak Aipda Kiswanto hadir menyaksikan proses pemakaman sang ayah di Desa Trepan, RT 02/RW 02 Kecamatan Babat, Lamongan.
Baca juga: Aku Ikut Papa, Jerit Tangis Anak Aiptu Anumerta Kiswanto di Pemakaman, Tewas Dianiaya Penimbun BBM
Lokasi itu atas permintaan keluarga, Kiswanto dimakamkan di sebelah timur makam ibunya, Semi.
Suara tangisan ketiga anak Aipda Kiswanto terdengar keras mengiringi jenazah Aipda Kiswanto yang kemudian dimasukan ke liang lahat.
Anak pertama Kiswanto menjerit histeris saat memeluk peti jenazah sang ayah.
"Aku ikut papa," jerit putri pertama Kiswanto.
AKP Suryono, kakak kandung Kiswanto turut menenangkan ketiga keponakannya.
Dia tampak menangis namun tetap bisa membesarkan hati ketiga keponakannya.
AKP Suryono terlihat menggendong anak ketiga almarhum yang masih duduk di bangku sekolah TK. Sementara dua kakaknya mendekap sang paman.
Sedangkan si bungsu yang baru berusia tiga bulan ada dalam gendongan ibunya, Rosalia Nugraheni, istri almarhum.
Wakapolres Paser, Kompol Donny Dwija Romansa memimpin langsung pemakaman ini.
Kompol Donny Dwija Romansa juga didampingi Kapolsek Batu Sopang, Iptu Harwanto yang turut dalam rombongan wakapolres.
Baca juga: Kisah Aipda Kiswanto, Polisi Tewas usai Duel Tangan Kosong dengan Penimbun BBM Ilegal di Kaltim
Pemakaman secara kedinasan diawali dengan penyerahan oleh pihak keluarga almarhum kepada kepolisian RI.