"Dia sering berangkat kerja, jarang di tempat juga. Dia ikut bus Putra Raflesia nampaknya sudah lama lebih tepatnya saya kurang paham, sepengetahuan saya dia memang kerja di situ," kata Husni.
Meski jarang di rumah, akan tetapi Syofyan menurutnya sering membantu kegiatan masyarakat.
"Orangnya perhatian, baik dan suka membantu kalau ada waktu. Misalkan warga pesta dia iku gotong-royong dan mengurus parkir," kata Husni.
Muhammad Syofyan juga diketahui belum menikah hingga ajal menjemputnya dalam peristiwa tragis di Jalan Lintas Bengkulu-Lampung.
Bus Putra Rafflesia Masuk Jurang
Bus Putra Rafflesia berpenumpang 9 orang mengalami kecelakaan masuk jurang dan terbakar di Tebing Batu Manula (TNBBS) perbatasan Bengkulu-Lampung, Rabu (11/12/2024) malam.
Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan tunggal.
Tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra mengonfirmasi peristiwa kecelakaan tersebut yang terjadi pada Rabu (11/12/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Benar, ada kecelakaan bus masuk jurang di Pekon (desa) Rata Agung. Tiga orang meninggal," kata Alsyahendra saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/12/2024).
Korban meninggal dunia adalah sopir bus bernama M Syofyan dan dua penumpang, salah satunya bernama Dedi Aditya, warga Lebak Bulus.
Sedangkan satu korban lainnya belum dapat diidentifikasi.
Baca juga: Kondisi Mengenaskan, 2 Korban Tewas Bus Putra Rafflesia Masuk Jurang di Pesisir Barat Sulit Dikenali
Dari keterangan yang dihimpun kepolisian, peristiwa ini berawal saat bus yang bermuatan 9 orang itu berangkat dari Bengkulu dengan tujuan Jakarta.
Saat melintas di jalan yang melalui Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Tebing Batu, Pekon Rata Agung, Kecamatan Lemong, bus Putra Raflesia itu terjun ke jurang sedalam 70 meter.
Bus Putra Raflesia BD 7089 AU itu lalu terbakar saat mencapai dasar jurang setelah terguling.