Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Soal, Bagaimana Rencana Kerja Pengembangan Program Guru Penggerak di PMM?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci Jawaban Soal, Bagaimana Rencana Kerja Pengembangan Program Guru Penggerak di PMM?

6. Pemasangan Poster:

Memasang poster digital yang telah dibuat di anak tangga sekolah secara rapi dan estetis.

7. Evaluasi:

Melakukan evaluasi program untuk menilai tingkat keberhasilan dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan untuk program selanjutnya.

E. Strategi

- Melibatkan siswa secara aktif dalam semua tahapan program, mulai dari perencanaan hingga pemasangan poster.

- Menggunakan teknologi digital yang menarik dan mudah diakses oleh siswa.

- Berkolaborasi dengan komunitas budaya Sunda untuk mendapatkan dukungan serta sumber belajar tambahan.

- Mengadakan lomba atau pameran poster untuk meningkatkan semangat siswa dalam menghargai budaya Sunda.

F. Mitra Utama

- Kepala sekolah

- Guru mata pelajaran

-Peserta didik

G. Rencana Evaluasi

Tujuan:

1. Mengukur tingkat keberhasilan program "Peta Pasagi" dalam mencapai tujuannya.

2. Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan untuk program berikutnya.

3. Memperoleh masukan dari siswa, guru, dan pihak terkait untuk pengembangan program selanjutnya.

Metode:

- Angket
- Observasi
- Wawancara

Instrumen Evaluasi:

- Angket
- Lembar Observasi
- Panduan Wawancara

Indikator Keberhasilan:

1. Penguasaan Aksara Sunda
2. Keterampilan Digital
3. Kesadaran Budaya
4. Estetika Sekolah

Analisis Data:

- Data akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
- Hasil analisis data akan digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan program serta area yang perlu ditingkatkan.

Tindak Lanjut:

- Hasil evaluasi akan digunakan untuk menyusun program berikutnya dengan lebih efektif dan efisien.

- Tim pelaksana program akan melakukan perbaikan dan pengembangan program berdasarkan masukan dan saran yang diperoleh.

Kemungkinan Tantangan dan Solusinya

Tantangan Internal

  • Keterbatasan SDM: 

Kurangnya jumlah guru bahasa Sunda yang memahami aksara Sunda dan teknologi digital.

Motivasi Siswa: 

Minat siswa terhadap budaya Sunda dan program digital rendah.

  • Ketersediaan Sarana: 

Kurangnya perangkat komputer dan akses internet untuk pelatihan dan pembuatan poster.

  • Waktu Pelaksanaan: 

Kesulitan dalam menentukan jadwal program yang sesuai dengan jadwal belajar mengajar yang padat.

  • Keterampilan Teknis: 

Siswa menghadapi kesulitan dalam menggunakan perangkat lunak desain digital.

Koordinasi: Kurangnya koordinasi antara tim pelaksana program.

Solusi:

1. Pelatihan SDM: 

Menyelenggarakan pelatihan aksara Sunda dan teknologi digital bagi guru.

2. Meningkatkan Motivasi: 

Mengadakan kegiatan menarik dan memberikan penghargaan kepada siswa yang berpartisipasi.

3. Kerjasama dengan Pihak Lain: Menjalin kerjasama dengan komunitas budaya Sunda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan pihak lain untuk mendapatkan dukungan.

4. Manajemen Waktu yang Efektif: Menyusun jadwal program yang fleksibel dan tidak mengganggu jadwal belajar.

5. Pembelajaran Software Desain: Memberikan pelatihan penggunaan perangkat lunak desain digital kepada siswa.

6. Koordinasi yang Baik: Membangun komunikasi yang efektif antara tim pelaksana program.

Tantangan Eksternal:

1. Dukungan Dana: 

Keterbatasan dana untuk pelatihan, pembelian bahan poster, dan pemeliharaan program.

2. Dukungan Orang Tua: Kurangnya dukungan dari orang tua terhadap program.

3. Ketersediaan Komunitas Budaya: Kurangnya komunitas budaya Sunda di sekitar sekolah yang dapat membantu program.

4. Ketersediaan Pakar Aksara Sunda: Kesulitan dalam menemukan pakar aksara Sunda sebagai narasumber.

5. Perubahan Kebijakan: Kemungkinan adanya perubahan kebijakan sekolah yang dapat mengganggu kelancaran program.

Solusi:

1. Pengajuan Proposal Dana: Mengajukan proposal dana kepada pihak sekolah, komite sekolah, atau lembaga terkait.

2. Sosialisasi Program: Menjelaskan manfaat program kepada orang tua dan mendapatkan dukungan mereka.

3. Menjalin Jaringan: Membangun kerjasama dengan komunitas budaya Sunda di luar sekolah.

4. Mencari Pakar Aksara Sunda: Mencari pakar aksara Sunda melalui internet, organisasi budaya Sunda, atau perguruan tinggi.
 
5. Adaptasi terhadap Perubahan: Mengikuti perkembangan kebijakan sekolah dan melakukan penyesuaian program bila diperlukan.

Program Peta Pasagi memiliki potensi besar untuk mencapai tujuannya dalam melestarikan budaya Sunda dan meningkatkan literasi aksara Sunda di SMPN 1 Sumedang dengan memanfaatkan teknologi digital. 

Meskipun terdapat berbagai tantangan, program ini dapat dijalankan dengan solusi yang tepat dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi siswa, meningkatkan estetika sekolah, dan memperkuat identitas budaya di SMPN 1 Sumedang.

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkini