Mata Lokal Desa

Mengenal Kampung Pembuat Perahu di 2 Ulu Palembang, Sudah Bertahan Turun-Menurun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Burhan (33), perajin perahu, sibuk menyelesaikan perahu jukung untuk penyeberangan motor yang dipesan warga Desa Sementul, Jumat (22/11/2024). SYAHRUL HIDAYAT

Mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sekaligus menjaga kelestarian tradisi pembuatan perahu.

Bagi mereka, perahu bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan.

Meski begitu, Kampung Perahu juga menghadapi sejumlah tantangan.

Persaingan dengan perahu berbahan fiber, semakin sulitnya mendapatkan kayu berkualitas, dan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi beberapa kendala yang harus dihadapi.

Namun, semangat para pengrajin untuk tetap berkarya tidak pernah padam. 

Mereka berharap agar pemerintah dan masyarakat lebih memperhatikan keberadaan Kampung Perahu dan memberikan dukungan untuk melestarikan tradisi ini.

Dengan potensi yang dimilikinya, Kampung Perahu bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik.

Pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembuatan perahu, belajar tentang sejarah dan budaya maritim Palembang, serta menikmati suasana kampung yang unik.

Selain itu, keberadaan Kampung Perahu juga dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya melestarikan warisan budaya.

Kampung Perahu adalah aset berharga bagi Kota Palembang.

Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya dan mendukung para pengrajin lokal. 

Dengan mengunjungi Kampung Perahu, kita tidak hanya menikmati keindahan hasil karya mereka, tetapi juga turut serta melestarikan tradisi pembuatan perahu yang telah ada sejak zaman dahulu.

Pembuatan perahu dimulai dari pemilihan kayu, pemotongan, pembentukan rangka, hingga finishing.

Setiap tahap dilakukan dengan penuh ketelitian dan kesabaran. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini