"Akhirnya saya mencari tahu video tersebut dapat di Palembang Lip, saya dowload dan siapkan dengan bukti-bukti penguat, itu tanggal 5 November 2024," sambungnya.
Pungli Besar-besaran
Selain itu, Reza Indragiri juga mempertanyakan soal pungli dalam lapas.
"Napi di dalam ada kasih-kasih uang tidak," tanya Reza Idragiri.
Secara blak-blakan Robby mengaku ada pungli besar-besaran.
"Ada bang pungli besar-besaran tapi saya tidak ada bukti, ada napi yang bercerita ke saya mereka pengeluarannya dalam sebulan hampir Rp30 juta untuk pesta," terangnya.
"Uang pungli diserahkan ke petugas tertentu atau gimana ?," tanya Reza lagi.
Namun, Robby tidak tahu uang pungli itu diserahkan ke siapa.
"Kalau bertanya begitu (diserahkan ke siapa) saya enggak tahu. Yang saya dengar setiap napi yang bos-bos di dalam lapas, (ngeluh) 'aduh Pak Robi, ini dah minta lagi Rp 5 juta buat ini, Rp 10 juta buat ini'. Nah, proses siapa yang menerimanya, saya enggak tahu. Itu pejabat semua itu," katanya.
Robby diketahui bekerja sebagai petugas lapas selama 6 tahun.
Roby mengaku mengenal narkoba dan pernah memakainya dari para narapidana di sana.
"Semenjak 2018, saya sudah ke psikiater karena meninggalnya orangtua, trauma, jadi 2018 sampai 2020 saya melawan penyakit saya kecemasan yang berlebihan, lalu 2020 saya menyerah dan kenal lah ekstasi yang membuat saya tenang tidur," terangnya.
Bersama temannya, ia mendapatkan narkoba jenis ekstasi dari narapidana yang berada di lapas.
Robby mengaku mengeluarkan kocek pribadi untuk membeli ekstasi dari napi.
Tujuan Robby awalnya tergoda menggunakan ekstaksi karena rasa depresi yang tak kunjung sembuh.