Berita UMKM

Harus Kulit Sapi Betina Untuk Buat Beduk Kualitas Tinggi, Yoyo Sukses Berbisnis Sejak Tahun 2005

Penulis: Winando Davinchi
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengrajin beduk dan mimbar masjid asal Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel.

TRIBUNSUMSEL.COM KAYU AGUNG -- Beduk identik dengan umat muslim di Indonesia. Beduk biasanya digunakan umat muslim untuk mengumandangkan adzan.

Diketahui beduk sendiri berbentuk bundar dan memiliki ukuran cukup besar digunakan dengan cara ditabuh dibagian gendangnya oleh jemaah setiap masuki waktu shalat.

Sebelum menabuh beduk, seorang jemaah terlebih dahulu menabuh kentung (kentongan) yang biasa ditaruh di samping beduk.

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel tepatnya Desa Buluh Cawang, Kecamatan Kayu Agung terdapat salah satu pengrajin beduk yang telah berdiri sejak tahun 2005 silam

Tempat produksi beduk bernama Yoyo menyebut usaha kerajinannya berawal dari sebagai tukang mebel.

Dikarenakan mebelnya tidak cukup laku dipasaran dan banyaknya permintaan beduk, maka Yoyo memutuskan banting setir memulai usaha kerajinan beduk dan mimbar.

"Waktu itu persis tahun 2005 saya memulai usaha membuat beduk dan sejak itu saya terus menekuni kerajinan pembuatan beduk dan mimbar masjid. Karena permintaan pembelian yang cukup banyak," kata Yoyo ketika dihubungi pada Kamis (21/11/2024) ini.

Baca juga: Warga Resah Buaya Kerap Muncul di Sungai Komering OKI, Dibunuh Masalah Hukum, Didiamkan Makan Korban

Baca juga: Polisi Selidiki Bayi di OKI Meninggal Gegara Ditinggal Sendirian oleh Ibunya, Minta Keterangan Saksi

Menurutnya untuk membuat beduk yang bagus, maka dipilihlah kayu jati dan kayu batu sebagai bahan utama pembuatan.

Dikarenakan lebih kuat dan mudah dicari.

 Sementara untuk kulit dipilih andalannya yaitu kulit sapi betina yang diperoleh dari pemasok.

"Kullitnya ini yang sulit. Saya tidak memilih sembarang kulit, harus kulit sapi betina dan kualitas bagus. Rata-rata bisa awet sampai puluhan tahun," paparnya.

Dijelaskan Yoyo, menyelesaikan satu beduk membutuhkan waktu dua pekan sampai satu bulan.

Sangat tergantung ukuran, semakin kecil ukurannya maka semakin cepat proses pembuatannya.

Di sentra pembuatan beduk ini ukuran terkecil berdiameter 40 cm dan terbesar berukuran 1 meter.

"Tahapan untuk pembuatan kayu lembaran tebal 8 cm dan panjang 1,5 meter, lalu dirangkai jadi bulatan lengkung memakai alat khusus. Setelah itu dijemur 2 sampai 7 hari, setengah itu masuk tahap pengecatan, lalu pemasangan kulit beduk dari kerbau atau sapi," 

Halaman
12

Berita Terkini