Berita Palembang

Operasional Helikopter Untuk Karhutla di Sumsel Tak Diperpanjang, 9.697 Haktare Lahan Terbakar

Penulis: Linda Trisnawati
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Operasional Helikopter Untuk Karhutla di Sumsel Tak Diperpanjang, 9.697 Haktare Lahan Terbakar

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG  - Sudah masuk musim penghujan, jam terbang operasional helikopter yang digunakan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel yang bakal berakhir pada Rabu, 20 November 2024.

Menurut Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman, berdasarkan informasi dari BNPB, helikopter yang ada, berakhir misi di tanggal 20 November 2024. 

"Tak ada penambahan operasional jam terbang karena sudah musim hujan," kata Sudirman, Rabu (20/11/2024).

Menurutnya, perpanjangan kontrak operasional helikopter itu dilakukan per 100 jam dengan waktu maksimal 300 jam terbang.

Untuk itu, helikopter yang sudah mencapai jumlah jam terbang itu tak dilakukan perpanjangan. 

"Sebelumnya masih tersisa satu helikopter yang operasional, namun hari ini berakhir. Terlebih saat ini sudah hujan dan membuat lahan basah sehingga tidak kering lagi," terangnya.

Baca juga: Tol Palindra Kembali Terancam Dikepung Kabut Asap Karhutla, Manggala Agni Siaga 24 jam

Baca juga: Karhutla OKI dan Muara Enim Tak Kunjung Padam, Pemadaman Lewat Udara Terus Dilakukan

Secara keseluruhan, jumlah helikopter bantuan untuk penanganan Karhutla di Sumsel tahun ini sebanyak 17 unit.

Empat helikopter dipakai untuk patroli udara dan 13 helikopter untuk water bombing.

Menurutnya, jika masih ada Karhutla dilakukan pemadaman melalui darat.

Diketahui, sepanjang Januari-September 2024 luas lahan Karhutla di Sumsel mencapai 9.697 hektare.

Karhutla terbanyak terjadi di lahan mineral seluas 6.382 hektare dan gambut 3.316 hektare.

Secara wilayah, Karhutla tertinggi terjadi di Muba seluas 3.570 hektare, Banyuasin 1.656 hektare, Muara Enim 1.229 hektare dan Mura 1.162 hektare. Kemudian di Muratara 708 hektare, OKU 643 hektare, OKI 310 hektare, PALI 228 hektare dan Ogan Ilir 126 hektare. Sementara daerah lainnya bawah angka tersebut. Hanya Lubuklinggau, OKU Selatan dan Pagar Alam belum ada Karhutla.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini