Kunci Jawaban

Kunci Jawaban 3.3.f. Eksplorasi Konsep Modul 3.3 Refleksi, Referensi Bagi Guru Penggerak

Penulis: Vanda Rosetiati
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci jawaban 3.3.f Eksplorasi Konsep Modul 3.3 Refleksi, referensi bagi guru penggerak. Modul 3.3 pada platform merdeka mengajar (PMM) membahas topik Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid.

Situasi 2:

Kepemilikan Bu Ara. Pendekatan Bu Ara untuk mengizinkan murid-muridnya memilih layout kelas mereka adalah contoh yang kuat dari memberdayakan siswa dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah yang mendukung proses ini menunjukkan pentingnya dukungan dari pihak sekolah dalam inisiatif guru. Proses evaluasi dan refeksi yang dipimpinoleh Bu Ara adalah langkah krisis dalam memastikan bahwa keputusan yang diambil bersamamemenuhi kebutuhan dan kenyamanan murid dalam belajar.

Situasi 3:

Suara dan Pilihan Pak Atap Pak Atap memfasilitasi proses diskusi yang membukakesempatan bagi murid untuk menyuarakan preferensi mereka, sementara guru memberikan pandangan yang informatif tentang aspek keamanan dan logistik.
 Proses pemilihan destinasidengan menggunakan checklist kriteria menunjukkan pendekatan yang sistematis danterarah dalam pengambilan keputusan. Diskusi yang terbuka dan inklusif membantu mengeksplorasi ide-ide dan mengatasi potensi tantangan. Selain itu, refeksi pascapelaksanaan studi wisata memberikan kesempatan bagi peningkatan berkelanjutan,memastikan bahwa proses tersebut menjadi pembelajaran yang berkelanjutan bagi semuapihak. 

Kesimpulannya, pendekatan partisipatif dalam perencanaan dan evaluasi studi wisatamenghasilkan pengalaman yang lebih bermakna dan relevan bagi murid, sambil membangun keterampilan kolaboratif dan pengambilan keputusan yang penting dalam pengembanganmereka.

Situasi 4 :

Suara, Pilihan dan Kepemilikan Pak Bahri. Pendekatan Pak Bahri untukmendengarkan dan mengakomodasi gagasan murid membantu menciptakan program yanglebih relevan dan menarik bagi mereka. Diskusi tentang jadwal dan sumber daya menunjukkan kolaborasi antara guru dan murid dalam merencanakan dan mengorganisirkegiatan. Melalui promosi yang efektif oleh OSIS, partisipasi murid dalam kegiatanekstrakurikuler meningkat, menunjukkan betapa penngnya mendengarkan suara danpilihan murid untuk menciptakan lingkungan belajar yang beragam dan inklusi.

Situasi 5:

Pilihan dan kepemilikan dari situasi ini, terlihat bahwa memberikan kesempatankepada murid untuk memilih dan memiliki proyek mereka sendiri dalam pembelajaran dapatmenghasilkan solusi kreatif dan inovatif. Guru TPK memberikan tantangan yang relevan dan memungkinkan murid untuk mengidentifikasi serta menyelesaikan masalah secara mandiri.
Melalui eksperimen dan penelitian, murid menemukan solusi pakan organik yang ekonomis.
Kolaborasi dengan media lokal membantu memperluas dampak proyek mereka, bahkanmenarik perhatian industri. Ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan ruang bagimurid untuk mengambil inisiatif dan memiliki hasil dari pembelajaran mereka, memperkuatrasa kepemilikan mereka dalam proses pendidikan.

Situasi 6 : SDA

Situasi 7 :

Suara dan Pilihan ide awal dari murid-murid mengilhami pembentukan program ITS yang sukses. Meskipun mengalami kendala dana, kreativitas dan kerja keras murid-murid serta dukungan dari Pak Tegas memungkinkan program ini tetap berjalan. 
Dengan menyediakan jasa service komputer sebagai langkah awal, murid-murid dapatmengumpulkan modal untuk mengembangkan program lebih lanjut. 
Ini menunjukkan betapa pentingnya memberdayakan suara dan pilihan murid dalam menciptakan lingkungan belajaryang beragam dan inovatif.

Situasi 8 :

Pilihan dari situasi ini kita bisa menyimpulkan bahwa inisiatif seperti pasar tradisional senin legi di Bank SALAM mencerminkan pentingnya memberikan ruang ekspresibagi para warga belajar. Pasar ini tidak hanya sekadar tempat untuk berbelanja, tetapi jugamenjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan preferensi dan kecenderunganmereka melalui permainan peran. Dalam konteks pendidikan, memberikan kesempatan bagianak-anak untuk membuat pilihan dan mengekspresikan diri mereka adalah langkah penting untuk memperkuat rasa kepemilikan mereka terhadap lingkungan belajar mereka. Ini jugadapat membantu dalam pengembangan kreativitas, kemandirian, dan penemuan identitas anak-anak. Dengan demikian, pasar tradisional senin legi di Bank SALAM tidak hanya menjaditempat untuk berinteraksi dan berbelanja, tetapi juga menjadi simbol dari pendekatanpendidikan yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik anak-anak.

Situasi 9 :

Halaman
123

Berita Terkini