Teks sholawat tidak ada ketentuan yang paten dari Rasulullah SAW. Karena sholawat termasuk ibadah yang tidak mengikat.
Hanya saja saat ditanya oleh sahabat Nabi. "Bagaimana kami akan membaca shalawat kepadamu wahai Nabi Muhammad?" Beliau bersabda قل اللهم صلى على محمد.
Karena itu, sahabat Hassan bin Tsabit mengubah sholawat dalam bentuk syair pujian kepada Rasulullah SAW, hingga ulama lainnya pun mengikutinya. Sejak itulah lahir sholawat Syifa', Dhiba', Barzanji, Fatih, dan lain sebagainya.
Shalawat Nariyah yang biasa disebut sebagai shalawat تفريجية (shalawat agar dilepaskan dari kesusahan).
Menurut pendapat Al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa, dikarang oleh Syaikh Ibrahim at-Tazy al-Maghribi, ulama sufi dari Kota Taza Maroko di kalangan penduduk Maroko, sholawat ini dinamai نارية dari kata نار yang berarti api, karena kemustajabannya yang cepat.
Membaca sholawat Nariyah tidaklah bid'ah karena membaca sholawat adalah perintah Allah SWT dalam firman-Nya QS Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا
Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Demikian ulasan Manfaat Sholawat Nariyah, Berikut Penjelasan Hukum Membacanya. Wallahu 'alam.
Baca juga: Sholawat Ibrahimiyah Arab, Latin dan Artinya, Keutamaan Membacanya 40 Kali Setiap Hari
Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com