Yang telah memenuhi tumpukan tulisan
Untuk dikenang
Sejarah
Berjalan seperti air tenang
Tapi mengandung makna yang besar
Sampai kita terlena mengikuti arus goresan tinta itu
Kita hanyut dengan derasnya makna itu
Sejarah jangan pernah hati melupakannya
#7. Kutipan Lawan oleh Dedi Prastia Ramadani
Gen Z katamu
Sumber masalahmu
Lemah fisiknya
Gen Z katanya
Membangun katanya
Kemajuan katanya
Gen Z nyatanya
Keterbukaan pikiran
Overdosis intisari
Pemuda saat ini
Pemegang estafet
Maju berfikir
Tak ada mustahil
#8. Histori Negeri oleh Andreas Agil Munarwidya
Tiga setengah abad dan seumuran jagung
penderitaan serta perjuangan berkelindan nyata
Dikisahkan dalam babad
Dikenang dalam kidung Nusantara
Maka akan kuceritakan padamu, bumiputra
dengan linang air mata
Soekarno-Hatta dan para kolega
Menyatu jiwa raga suci proklamasi
Lewat bambu lawan bayonet
Lewat takbir seruan massa
Lewat diskusi-diskusi panjang kemerdekaan
yang kini diluluhlantakkan keserakahan
Dalam catatan kita,
Budi Oetomo bukan Ferdy Sambo
Sumpah Pemuda bukan sumpah serapah
G30SPKI dan Reformas
212 juga Farel Prayoga,
membelajarkan jati diri bangsa
Maka sekali lagi, insan Indonesia
Mengheningkan ciptalah lalu bangkit berdiri
Jas merah dan pakaian takwa
Naikkan kasta Indonesia madani
Histori berulang,
bukan dengan titik tapi koma
#9. Masa Depan oleh Chelsi Putri Endriani
Dalam gelapnya sebuah harapan yang ku nanti
Tidak satupun titik cahaya yang menerangi
Ku hanya terpaku dalam tebing harapan
Yang lama kelamaan akan runtuh oleh waktu
Namun tak satupun yang dapat membangkitkanku kembali
Perjuangan menggapai sebuah harapan yang kulalui
Demi sebuah cita-cita
Masa depan yang tak akan pernah kuhinggapi
Karena roda kehidupan
Yang terus berputar
Mengeluarkan api dan air yang tak akan pernah bersatu
Namun harapan gurun sebuah kehidupan
Ambisi untuk tetap hidup
Rasa yang semakin senja
Ilahi sang pencipta
Santunan sebuah masa depan