"Seharinya dapat Rp 20 ribu. Buat bayar kontrakan," katanya.
Sebenarnya Ainun masih memiliki ibu dan ayah.
Kata Ainun, sang ayah juga bekerja sebagai driver ojek online.
"(Tinggal sama) Mama sama ayah, ayah grab," katanya.
Bukan hanya sulit menjajakan permen jahe, tapi Ainun juga harus berhadapan dengan Satpol PP.
Suatu hari Ainun tak mampu lolos dari kejaran Satpol PP.
"Gara-gara mau pulang ditangkap di belokan yang ada hotel, di situ," kata Ainun.
Ainun yang masih sangat kecil pun syok ketika ditangkap Satpol PP.
"Di sana teh ada dua sama bapak-bapak. Kaget, nangis," kata Ainun.
Ia tak langsung dipulangkan, Ainun diamankan Satpol PP.
"Dikasih makan. Ada rumah ada kasur. Dikasih makanan," katanya.
(*)
Artikel Ini sudah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Sosok Orangtua Ainun Siswi SD Penjual Permen Jahe yang Ditangkap Satpol PP, Nangis Bayar Kontrakan