TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Buat warga di 9 desa di Muara Padang, Banyuasin, Sumsel harus memutar sejauh 17 KM.
Hal itu dikarenakan jembatan penghubung antara jalan poros Muara Padang dengan Sembilan Desa nyaris roboh karena faktor usia.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Banyuasin H Erwin Ibrahim menjelaskan, bila dirinya sudah mendapatkan informasi terkait jembatan penghubung antara jalan poros dengan sembilan desa yang nyaris roboh karena termakan usia.
"Saya sudah memerintahkan Dinas PUTR, untuk melakukan pengecekan terhadap jembatan penghubung antara jalan poros dengan sembilan desa yang nyaris roboh. Dari dinas PUTR, setelah laporan dengan saya sudah melakukan pengecekan ke lokasi," katanya Minggu (27/10/2024).
Lanjut Erwin, dari pengecekan yang dilakukan di lapangan, direncanakan akan membuat rencana anggaran belanja atau RAB untuk pembuatan jembatan baru.
Dikarenakan tidak memungkinkan dilakukan perbaikan terhadap jembatan yang lama, dikarenakan memang sudah termakan usia.
Baca juga: Warga 9 Desa di Muara Padang, Banyuasin Harus Memutar 17 KM Karena Jembatan Penghubung Nyaris Roboh
Baca juga: 35 Rumah di 5 Desa Kabupaten Banyuasin Dihantam Angin Kencang, Berikut Nama Desa Terdampak
Sehingga, dilakukan rencana anggaran belanja untuk pembuatan jembatan baru.
"Jadi, sudah dianggarkan untuk pembangunan jembatan baru di tahun 2025. Pembangunannya direncanakan akan dilaksanakan tahun 2025," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga yang ada di sembilan desa di Kecamatan Muara Padang, harus memutar dan menempuh jarak 17 kilometer untuk sampai ke desa.
Jembatan yang terpaksa di tutup karena nyaris roboh, warga di sembilan desa harus menempuh waktu sampai 1.5 jam bahkan lebih.
Warga desa yang ada di sembilan desa harus memutar dan menempuh waktu yang lama yakni Daya Utama, Tirta Jaya, Daya Bangun Harjo, Daya Murni, Sido Makmur, Gilirang, Sumber Mulyo, Margo Rukun dan Margo Mulyo.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com