Berita Musi Rawas

Petani di Musi Rawas Babat Habis Padinya Untuk Makan Sapi, Tak Bakal Berbuah Karena Diserang Hama

Penulis: Eko Mustiawan
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu lahan persawahan di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas yang dibabat habis untuk di jadikan pakan ternak sapi.

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Akibat diserang hama tikus dan tungro, tanaman padi di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel dibabat habis untuk dijadikan pakan sapi oleh pemiliknya. 

Kepada Sripoku.com, Ratman salah seorang petani yang membabat habis tanaman padinya mengatakan, bahwa lahan persawahan tersebut akan milik cucunya, dengan tanaman padi yang berisi sekitar 1 bulan.

"Ini punya cucu saya, mungkin usianya sekitar 1 bulan lebih," kata Ratman kepada Sripoku.com, Kamis (24/10/2024).

Dikatakannya, ada 2 petak sawah yang sudah ditanami padi dengan luas sekitar seperempat hektar, yang rencananya akan dibabat habis untuk dijadikan pakan ternak sapi. 

"2 petak, luasnya kurang lebih seperempat hektar. Mau dibabat habis semuanya ini, untuk dijadikan pakan ternak sapi," ucapnya.

Hal tersebut dikarenakan lanjutnya, sebagian besar tanaman padinya sudah kerdil dan ada yang menguning hingga kering, akibat serangan hama wereng lembong, tikus dan hama tungro. Sehingga, dipastikan tak bisa tumbuh. 

"Jadi kalau dibiarkan juga tidak bisa tumbuh dan berbuah lagi, yang ada mungkin akan mati sia-sia," tegasnya.

Baca juga: Petani Cabai di Musi Rawas Pusing, Hasil Panen Turun Karena Hama, Harga Turun ke Rp 25 Ribu Perkilo

Baca juga: Padahal Padi di Lubuklinggau Siap Panen, Tapi Mulai Diganggu Hama Burung, Walang Sangit Hingga Tikus

Ditambahkannya, untuk itu guna mengurangi kerugian, maka cucunya meminta agar tanaman padi yang masih tersisa, dibabat habis dijadikan pakan ternak sapi. 

"Mudah-mudahan, nanti tunggul yang tersisa ini bisa tumbuh tunas kembali. Kalau memang tidak tumbuh, mungkin nanti akan ditanam ulang kembali," ungkapnya. 

Dia juga mengaku, tak hanya miliknya, namun ada juga tanaman padi milik petani lainnya yang juga sudah mati akibat serangan hama wereng, tikus dan juga tungro. Hingga akhirnya, tanamannya mati sia-sia.

"Dibagian ujung sawah ini juga ada yang sudah mati akibat hama, ada juga ada yang satu dua tanamannya mulai menguning," jelasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, serangan hama tersebut bukan lagi pertama terjadi. Namun, sudah lebih dari 1 tahun terakhir, bahkan hasil panen sebelumnya juga sangat tidak maksimal.

"Bukan pertama kalinya ini, musim-musim sebelumnya juga lebih parah. Apalagi yang kemarin, banyak yang gagal panen," imbuhnya.

Padahal sambung dia, berbagai upaya sudah dilakukan, mulai dari melakukan penyemprotan secara maksimal menggunakan pestisida. Namun, upaya tersebut belum maksimal.

"Kami berharap kepada pemerintah ada upaya, sehingga petani ini bisa tanam padi dengan nyaman dan mendapat hasil panen yang maksimal," tutupnya.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini