Berita Travel

Megalit Lumpang Batu Ditemukan di Mulak Sebingkai, Menambah Banyak Situs Megalit di Lahat

Penulis: Ehdi Amin
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Panoramic of Lahat yang juga pengamat budaya Kabupaten Lahat, Mario Andramartik saat mendatangi megalit di Kecamatan Mulak Sebingkai.

Laporan Wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Bagi anda wisatawan khususnya pecinta situs situs bersejarah, ada baiknya berkunjung ke Kabupaten Lahat, Sumsel.

Di Kabupaten berjuluk Bumi Seganti Setungguan ini terdapat banyak sekali situs megalit berusia ribuan tahun yang tersebar di 24 Kecamatan.

Terbaru ditemukan lumpang batu berlubang dua di Desa Talang Padang, Kecamatan Mulak Sebingkai, Kabupaten Lahat.

Penemuan ini tentu menambah banyak keberadaan situs megalit di Kabupaten Lahat. 

Menurut Ketua Panoramic of Lahat yang juga pengamat budaya Kabupaten Lahat, Mario Andramartik menyampaikan peninggalan masa megalitik di Pasemah telah menjadi perhatian dunia internasional sejak tahun 1850 karena hasil laporan dari Letnan S. Ullman yang kemudian menarik minat para peneliti lainnya untuk mengetahui lebih detail megalitik Pasemah, sebut saja Tombrink, Westenenk, Forbes, hingga Dr.Van der hoop yang melahirkan buku Megalithic Remains in South Sumatra pada tahun 1932.

Tidak sampai disitu beberapa peneliti dari berbagai negarapun terus berdatangan untuk meneliti, membuat buku, tesis dan mengenal lebih jauh lagi megalitik Pasemah.

Disampaikan Mario, tahun 2007 Lonely Planet yang berkantor di Australia menulis dalam bukunya bahwa salah satu contoh terbaik megalitik di Indonesia adalah Situs Megalitik Tinggihari dan selanjutnya pada tahun 2012 Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan Kabupaten Lahat sebagai Pemilik Situs Megalitik terbanyak dan sertifikat juga diberikan kepada Panoramic of Lahat sebagai Kolektor Data Megalitik Terbanyak.

Dari waktu ke waktu situs megalitik yang ditemukan terus bertambah jika pada tahun 2012 terdata ada 42 situs megalitik di Kabupaten dan pada tahun 2023 sudah mencapai 69 situs megalitik.

Lalu tahun 2024 ini telah bertambah 1 situs lagi dan menjadi situs pertama yang ditemukan di Kecamatan Mulak Sebingkai. 

"Selama ini di Kecamatan Mulak Sebingkai belum diketahui adanya situs megalitik tetapi pada bulan Oktober 2024 kami mendapatkan laporan adanya lumpang batu berlubang dua di Desa Talang Padang Kecamatan Mulak Sebingkai. Laporan pertama datang dari juru pelihara Situs Megalitik Batu Tiang di Desa Geramat yang membagikan foto lumpang batu berlubang dua dengan tulisan “Lokasi Talang Padang baru ketemu”. Laporan yang dibagikan di grub whatsapp Cagar Budaya Lahat, Rabu 16 Oktober 2024. Dari laporan singkat di grub whatsapp ini langsung kami tindaklanjuti dengan mendatangi lokasi lumpang batu tersebut, "sampai Mario, Minggu (20/10/2024). 

Baca juga: Batu Lincak Puyang Rio Taboan, Situs Megalit Kuno di Desa Umo Jati Empat Lawang, Mirip Meja

Baca juga: 497 Megalit Ditemukan di Desa Pajar Bulan Kabupaten Lahat, Tersebar di Perkebunan Warga

Diceritakan Mario, Jumat 18 Oktober 2024 tim Panoramic of Lahat yang terdiri dari Mario Andramartik dan Bayu K Purwanto dengan mengendarai sepeda motor menuju lokasi Lumpang Batu. 

Perjalanan dari Kota Lahat menuju Desa Talang Padang Kecamatan Mulak Sebingkai memakan waktu sekitar 45 menit atau jarak 33 km. Dari Kota Lahat menuju arah ke Pagar Alam, di Desa Kedaton setelah tanjakan Terkul ada simpang tiga yang sering disebut Simpang Pagun belok ke arah kiri lalu menyusuri jalan yang mulus dan berliku ini. 

Setelah melintas jembatan sungai Mulak belok ke kanan ke arah Kantor Camat Mulak Sebingkai dan terus mengikuti jalan ini hingga pertigaan di Desa Keban Agung, selanjutnya belok ke kiri jalan ke arah Kecamatan Pagar Gunung.

Jalan ke arah Mulak Sebingkai ini dalam kondisi sangat baik selain jalan aspal yang mulus juga lebarnya memadai sehingga kendaraan roda empat dengan mudah berpapasan.

"Kami tidak langsung ke Desa Talang Padang dimana lumpang batu berada tetapi kami menuju Desa Lubuk Dendan yang masih bertetangga dengan Desa Talang Padang. Di desa ini kami menemui seorang pemuda bernama Doni Heryansyah (26) yang sebelumnya sudah kami hubungi melalui juru pelihara Taufik Hidayat. Setelah bertemu dengan Doni kami langsung bergegas untuk menuju lokasi lumpang batu,"kata Mario, menceritakan perjalanan menuju megalit.

Dilanjutkannya ia bersama tim kemudian menuju lokasi lumpang batu dengan mengendarai dua sepeda motor.

Dari Desa Lubuk Dendan dengan menyusuri jalan setapak menuju Desa Talang Padang, lalu masuk ke jalan aspal menuju Desa Talang Padang kemudian menyusuri jalan setapak di tepi persawahan yang dikenal dengan sebutan ataran Karlantang dengan pemandangan hamparan sawah yang baru saja ditanami padi.

Setelah Ataran Karlantang kami memasuki kebun kopi yang bercampur dengan kebun karet dan setelah menempuh perjalanan sekitar 250 M tibalah kami di lokasi lumpang batu tepat di sisi kanan jalan.

Makanya warga tidak mengenali baru tersebut meski sering terlihat.

Disampaikanya bahwa batu ini adalah lumpang batu dan merupakan peninggalan masa megalitik barulah mereka tahu bahwa batu ini merupakan batu yang punya nilai budaya.

Jenis lumpang batu berlubang dua yang berada di ataran Talang Begusur Desa Talang Padang Kecamatan Mulak Sebingkai ini mempunyai kemiripan dengan lumpang batu lainnya seperti di situs megalitik Tinggihari I, Batu Tigas, Bandar Aji, Pajar Bulan, Batu Tiang, dan Baturang Jarai. 

Dijelaskanya lumpang batu mempunyai pelipit atau pembatas dengan ukuran panjang 170 cm, lebar 66 cm, mempunyai 2 lubang dengan masing-masing lubang berdiameter sama yaitu 17 cm dan kedalaman yang sama pula yaitu 17 cm.  

Diseputaran Lumpang Batu yang ditanami pohon kopi dan karet, tidak terlihat adanya batu lain kecuali lumpang batu ini tetapi bisa saja ada batu lain yang merupakan peninggalan masa megalitik di lokasi ini. 

Dengan adanya temuan 2 lumpang batu di Desa Talang Padang Kecamatan Mulak Sebingkai maka menambah jumlah situs yang ada di Kabupaten Lahat, menjadi 70 situs megalitik dan merupakan temuan pertama dan satu-satunya di wilayah Kecamatan Mulak Sebingkai.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini