Namun ia tidak dilahirkan di desa tersebut, karena kondisi ibunya yang mengharuskannya dirujuk ke Kota Ternate untuk mendapatkan penanganan medis.
"Waktu ibu saya mengandung saya, beliau tinggal di Wayaloar. Namun saya lahir di Ternate karena ibu saya harus dilarikan ke sana untuk penanganan medis."
"Jika ibu saya tidak sakit waktu itu, saya pasti lahir di Wayaloar, "cerita Benny dengan suara bergetar sambil mengusap air matanya, Jumat (4/10/2024).
Dengan nada sedih, Benny mengenang betapa sulit kehidupan keluarganya di masa lalu.
"Saya membayangkan betapa berat perjuangan ibu saya di sini. Saya tidak pernah melupakan dari mana saya berasal, "ujarnya dengan penuh emosi.
Baca juga: Cerita Atta Halilintar Pernah Diajak Benny Laos Cagub Malut Naik Kapal yang Terbakar di Taliabu
Dari pengalaman hidup keluarganya, kala itu Benny berjanji akan memperhatikan masalah perempuan di Maluku Utara jika terpilih sebagai gubernur.
Ia berkomitmen untuk memberikan tunjangan bagi ibu lansia, hamil, dan menyusui.
Selain itu, Benny juga menekankan pentingnya akses kesehatan dan pendidikan gratis sebagai prioritas utamanya.
"Saya berasal dari kampung ini, dan saya tahu bagaimana rasanya hidup susah."
"Karena itulah, saya tidak bisa melihat ibu-ibu mengalami kesulitan."
"Setiap kali saya melihat mereka, saya teringat ibu saya, "tegas Benny.
Setelah menyampaikan orasi politiknya dan menjelaskan sembilan program unggulannya bersama Sarbin Sehe.
Benny saat itu berjanji akan kembali ke Wayaloar setelah terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara.
Sebagai bentuk nostalgia, Benny menyempatkan diri mengunjungi rumah lama yang pernah ditempati orang tuanya di Wayaloar untuk mengenang masa kecil dan perjuangan keluarganya.
Namun keinginan Benny menjadi orang nomor satu di Maluku Utara pupus usai dirinya mengalami kecelakaan yang juga merenggut nyawanya.