“Butuh uang buat belanja, bapak masih tamtama anak tujuh, saya yang nomor keempat,” ujar ujar Bripka Joko, Rabu (22/3/2023) dikutip dari Tribunkaltim.com.
Saat SMP, Bripka Joko mendapatkan upah Rp35.000 dari pekerjaannya menggali kuburan.
Kini, niatnya bukan lagi semata-mata mencari penghasilan tambahan, melainkan demi kemanusiaan.
Ia menjadi ketua penggali kubur dan sering membantu menguburkan jenazah orang kurang mampu secara gratis.
“Ini sudah kerjaan dulu, bisa hidup sekarang dari kerja gali kubur, sampai sekarang tidak mau lepas,” jelasnya.
"Dulu waktu masih sekolah SMP Rp 35.000 upah gali kubur, sekarang saya sering nombok, biasanya bagi yang kurang mampu saya gratiskan, tapi anggota tetap saya gaji pakai uang pribadi," kata Joko yang memiliki lima orang anak.
Di pemakaman tersebut, terdapat tim penggali kubur lain selain tim Bripka Joko.
Pekerjaan menguburkan jenazah dibagi antara dua tim. Rata-rata dalam seminggu, tim Bripka Joko menguburkan 8-11 jenazah.
Saat pandemi Covid-19, timnya pernah menguburkan hingga 14 jenazah dalam sehari.
Selain menjadi penggali kubur, ia juga menjual air, bunga, pasir, dan bata guna menambah penghasilan.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com