Pilkada 2024

Massa Gelar Aksi di Kantor Gubernur Sumsel, Minta Pj Kepala Daerah Netral Saat Pilkada 2024

Penulis: Linda Trisnawati
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presidium Jaringan Aksi 98 menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (6/9/2024).

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
 
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Presidium Jaringan Aksi 98 menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam pernyataannya, massa mengingatkan pentingnya netralitas bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Penjabat (Pj) Kepala Daerah, termasuk Gubernur, Bupati, dan Walikota dalam Pilkada serentak di Sumsel pada 27 November 2024.

Koordinator Jaringan Aksi 98, Ramogers mengatakan, pentingnya menjaga stabilitas dan keamanan, terutama dalam masa pemilihan yang sering kali memicu tensi politik, elemen masyarakat di Sumsel menyerukan agar semua pihak menjaga sikap netral dan adil.

"Kami berharap Pilkada terlaksana secara jujur dan adil tanpa adanya kecurangan dari pihak manapun, baik pasangan calon maupun pejabat yang terlibat dalam proses ini," kata Ramogers, Jumat (6/9/2024).

Ia menegaskan bahwa netralitas dan ketertiban merupakan hal mutlak untuk memastikan Pilkada berjalan aman, tertib, dan tanpa konflik.

"Presidium Jaringan Aksi 98 secara tegas meminta seluruh ASN dan pejabat daerah untuk menjaga netralitas dan tidak berpihak pada salah satu pasangan calon. Hanya dengan sikap netral, kita bisa menjaga kondusifitas wilayah Sumsel yang sudah dikenal sebagai zona 'Zero Conflict' selama ini," kata Ramogers.

Baca juga: Maju Pilkada Palembang 2024, Nandriani Bersilatruhami Dengan Masyarakat di Kawasan 30 Ilir

Baca juga: Daftar 4 Caleg DPRD Sumsel terpilih 2024-2029 yang Pilih Mundur Karena Maju di Pilkada 2024

Menurutnya, Sumsel telah dikenal sebagai wilayah yang kondusif dalam berbagai event nasional, termasuk Pemilu legislatif dan Pilpres yang telah berlangsung Februari 2024 lalu.

Tidak ada konflik besar yang tercatat, meski tensi politik sempat memanas.

Oleh karena itu, Presidium Jaringan Aksi 98 menekankan bahwa Pilkada 2024 harus mengikuti jejak yang sama.

Salah satu perhatian utama dalam aksi damai tersebut adalah dugaan ketidaknetralan Penjabat (Pj) Kepala Daerah di beberapa wilayah.

Ramogers menyebutkan adanya indikasi keterlibatan kepala daerah diduga memberikan dukungan kepada pasangan calon tertentu.

Dugaan ini mencuat ketika beberapa pejabat daerah diundang dalam pertemuan di salah satu Hotel di Palembang.

 Dimana mereka diduga diarahkan untuk menjalankan program yang berpotensi mendukung salah satu pasangan calon Pilkada.

Jika para Pj Kepala Daerah tidak menjaga netralitasnya, maka potensi konflik di tingkat akar rumput akan semakin tinggi.

Masyarakat pendukung masing-masing pasangan calon bisa terpecah belah, bahkan terjadi kerusuhan jika sikap netralitas tidak dijaga. 

Halaman
12

Berita Terkini