Sementara itu, ketika ditanya apakah ada tanda-tanda kekerasan di bagian sensitif korban, dr Indra enggan berkomentar lebih jauh.
"Ada (kekerasan) tetapi itu bukan untuk konsumsi kita, yang jelas sudah kita lakukan vagina swab dan rektal swab, dan sudah kami serahkan lab," bebernya.
Diduga saat terjadi peristiwa itu, korban tidak melakukan perlawanan.
"Tdak ada perlawanan. Untuk luka di bagian dagu sebelah kanan itu luka memar, dan untuk di bagian korban mengigit lidah karena nahan sakit. Namun untuk di tangan tidak ada ditemukan," bebernya.
Ditambahkan dr Indra korban meninggal dunia diperkirakan dunia 6 jam saat dilakukan dilakukan pemeriksaan.
Sementara, Ibu korban Winarti ketika ditemui, mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang.
"Saya berharap kepada pihak kepolisian atas laporan ini pelaku cepat ditangkap dan dihukum setimpal dengan perbuatannya," katanya.
Berjualan Balon
Terungkap fakta pilu dari keseharian AA (13 tahun) siswi SMP yang ditemukan tewas di kawasan Kuburan Cina TPU Talang Kerikil Kota Palembang.
Nurpan, wak korban mengatakan, AA kesehariannya berjualan balon bersama sang adik.
Hal itu dia lakukan demi bisa mendapat uang tambahan untuk biaya dan keperluan sekolah.
"Setiap pulang sekolah dari jam 2 sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki, " katanya saat ditemui setelah pemakaman korban, Senin (2/9/2024).
Nurpan mengungkap AA berjualan balon semenjak lulus SD, hampir setiap hari sepulang sekolah. Almarhumah termasuk anak yang rajin.
"Sudah agak lama juga semenjak lulus sekolah SD. Dia jualan pindah-pindah, keliling diantar jemput, kalau hari Minggu tidak jualan, " katanya.
Sudah satu bulan terakhir AA bersama ayah dan ibunya tinggal semenjak istrinya jatuh sakit karena terkena stroke.