Tahanan Rutan Pakjo Palembang Tewas

BREAKING NEWS: 5 Napi Jadi Tersangka Tewasnya Irohmin Tahanan di Rutan Pakjo Palembang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 5 narapidana di Rutan Klas I Pakjo Palembang jadi tersangka tewasnya Irohmin (kanan) tahanan atas kasus pengeroyokan.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi menetapkan 5 narapidana sebagai tersangka atas tewasnya Irohmin (22 tahun) tahahan Rutan Kelas I Pakjo Palembang.

Kasus tewasnya Irohmin yang merupakan tahanan kasus pengeroyokan masih didalami penyidik  Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Sebelumnya keluarga meyakini kalau Irohmin tewas karena menjadi korban pembunuhan.

Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo melalui Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Tri Wahyudi mengatakan, saat ini sudah ada lima orang yang ditetapkan menjadi tersangka. 

"Sudah (ada tersangka)," ujar Tri saat dikonfirmasi, Selasa (27/8/2024).

Kelima orang tersangka tersebut merupakan napi yang satu kamar dengan Irohmin.

"Iya (tahanan) ada 5 orang," singkatnya.

Baca juga: Irohmin Tahanan Rutan Palembang Tewas, Sempat Nelpon Keluarga Sambil Nangis, Ngaku Nyawa Terancam

Namun ia belum membeberkan lebih jauh terkait identitas, kronologi peristiwa tewasnya Irohmin serta hasil autopsi terhadap jenazah korban.

Sebelumnya Polda Sumsel memeriksa 15 orang saksi yang meliputi sipir penjara, tenaga medis, dan tahanan yang satu sel dengan Irohmin. 

Pihak keluarga juga meyakini kalau tewasnya Irohmin juga dianggap janggal sebab ada beberapa bekas luka dan korban mengeluarkan darah saat dijemput jenazahnya di rumah sakit.

Hal ini disampaikan oleh Rusnawati (67 tahun) ibu kandung Irohmin yang masih tidak terima anaknya dinyatakan sakit, sebab keluarga melihat ada beberapa luka di kepala bagian belakang dan memar di kening.

"Di kepala belakang keluar darah di keningnya benjol membiru, terus tiga jarinya biru, saya tidak terima pak anak saya mati begitu," ungkap Rusnawati sambil menangis, saat dijumpai di kediamannya di Jalan Perjuangan, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, beberapa waktu lalu.

Saat dijumpai Rusnawati tidak berhenti menangisi kematian anak bungsunya Irohmin terlebih kematian Irohmin secara mendadak dan dianggap tidak wajar karena dikepalanya terdapat beberapa luka yang masih mengeluarkan darah saat jenazah dimandikan. 

Dengan kondisi jenazah yang janggal, keluarga masih beranggapan kemungkinan besar Irohmin meninggal karena dibunuh. 

Rusnawati juga menyebut sebelum Irohmin meninggal, anaknya itu sempat menghubungi kakaknya meminta dikirimi uang sebesar Rp 350 ribu.

Menurutnya, uang itu ditujukan agar Irohmin bisa keluar dari kamar karantina yang ada di Rutan karena dia baru sekitar satu atau dua minggu ditahan di sana. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkini