Seputar Islam

Materi Khutbah Jumat Terbaru Edisi 30 Agustus 2024 Tentang Kekerasan Terhadap Anak, Tersedia PDF

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Materi Khutbah Jumat Terbaru Edisi 30 Agustus 2024 Tentang Kekerasan Terhadap Anak, Tersedia PDF

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan disajikan materi Khutbah Jumat terbaru edisi 30 Agustus 2024 tentang kekerasan terhadap anak dalam pandangan Islam yang getarkan hati dan berkesan. Tersedia juga dalam format PDF yang bisa Anda unduh melalui link tautan dibawah ini.

____

"Islam Melarang Sikap Kekerasan"

Khutbah I
 
   الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ  

Segala puji milik Allah, Dzat yang menganugerahkan kesehatan, kedamaian, kerukunan dan ketentraman kepada kita semua, khususnya umat Muslim. 

Lebih khusus lagi Muslim di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan segala kemajemukan masyarakatnya. Sehingga kita bisa hadir berjumpa dengan saudara se-Muslim di masjid yang selalu diberikan rahman dan rahimnya. 

Jika dibandingkan dengan umat Islam di belahan dunia lain, yang mungkin sekarang masih ada yang perang, umat Islam di Indonesia relatif lebih damai, tentram dan melakukan ibadah dengan tenang.
 
Shalawat beserta salam, tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Nabi pembawa kedamaian dan kasih sayang kepada seluruh umat manusia. 

Nabi yang membangun peradaban Islam Madinah yang penuh toleransi dan persaudaraan, sehingga Islam bisa berdampingan dengan agama apapun, suku, dan ras manapun. Semoga kita selalu diberikan syafaatnya di dunia hingga akhirat.

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Sesungguhnya dengan takwa lah manusia selalu berada di sisi Allah swt, karena seluruh umat manusia berlaku sama di depan Tuhan, yang membedakan hanyalah takwanya.
 
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, 
 
Kehidupan yang damai, tentram dan terbebas dari peperangan merupakan sebuah cita-cita bagi seluruh umat manusia. Kita sebagai umat Muslim diperintahkan untuk menjadi hamba yang baik, penolong, penyebar kedamaian kepada orang lain. 
Rasulullah saw mencontohkan jika bertemu dengan seseorang, baik yang dikenal maupun tidak dengan mengucapkan salam. Sebagaimana telah disebutkan di dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Tirmidzi:

    يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُو السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوْا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ    

Artinya: Wahai manusia, tebarkanlah (salam) perdamaian, berilah makan orang lain, dan shalatlah di saat orang-orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dengan menebar salam dan keselamatan, berarti kita mengajak untuk selalu berdamai dan dengan berdamailah kita bisa saling tolong menolong dan membangun peradaban. Karena sesungguhnya secara subtansial semua agama menginginkan perdamaian, kerukunan dan sangat mengkritik kekerasan, lebih-lebih perang atas nama agama. 

Dan jika kedamaian tidak tercipta, maka keduanya tidak akan pernah ada interaksi yang baik, saling memusuhi, saling membenci dan saling menjauh. Berkaitan dengan ini, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159:
 
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentu mereka menjauhkan diri dari sekitarmu (QS Ali Imran [3]: 159).

Imam As-Safarini dalam kitab Ghida’ Albab mengisahkan Imam Ahmad yang pernah ditanya tentang akhlak yang baik. Lantas ia menjawab: “Akhlak yang baik yaitu tak mudah marah dan dengki kepada orang lain.
 
Agama Islam, secara doktrinal merupakan agama non-kekerasan, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw ketika membukan kota Makkah (fathul Makkah). Beliau menginginkan umat Muslim memasuki kota Makkah dengan tanpa kekerasan. 
Rasul juga mengajarkan untuk selalu melakukan perjanjian-perjanjian yang meminimalisir bentrokan. Andaikata terjadi peperangan, maka itu merupakan sinyal dari musuh, bukan Islam yang memulai dahulu.
 
Meski mengharuskan terjadi peperangan, karena tidak bisa dirundingkan melalui perjanjian dan perdamaian, Islam tetap mengajarkan untuk berperang dengan penuh tata krama dan elegan, seperti ketika perang dilarang menebang pohon, merobohkan rumah warga, menghancurkan rumah ibadah, membunuh hewan ternak, membunuh warga sipil, anak-anak, orang tua, pelajar, dan yang diperangi hanya tentaranya saja. 

Halaman
123

Berita Terkini