Laporan Wartawan Sripoku.com Ehdi Amin

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Komoditi cengkeh masih menjadi harapan bagi petani di Kabupaten Lahat, dalam meningkatkan perekonomian.

Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat mencatat, sepanjang tahun 2023, ada 7.780 ton cengkeh yang terkumpul dari hasil panen petani di Lahat. 

Untuk di Kabupaten Lahat sendiri, komoditi cengkeh tersebar di tujuh kecamatan.

Diantaranya Kecamatan Lahat, Lahat Selatan, Gumay Ulu, Kota Agung, Tanjung Tebat, Mulai Ulu dan Kecamatan Mulak Sebingkai dengan total petani sebanyak 119 orang.

"Untuk komoditi cengkeh, juga mulai merangkak naik. Terbukti ada sedikit penambahan tanaman baru di tiga kecamatan. Komoditi cengkeh terbesar ada di Kecamatan Kota Agung dan Gumay Ulu," terang Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lahat, Vivi Angraeni SSTP MSi, Jumat (23/8/2024).

Baca juga: Melihat Potensi Perikanan di Lahat yang Besar, Pemkab Berikan Bantuan Kepada 39 Kelompok Perikanan

Baca juga: Laris Manis Usaha Galon Milik Helmi di Lahat, Airnya Dimasak Dulu Dengan Kayu Bakar

Sementara, Yasmin petani cengkeh di Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu mengatakan, untuk harga jual cengkeh belum ada kenaikan, masih relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Karena cengkeh tak bermusim, ia tak menjadikan cengkeh sebagai komoditi utama untuk menghidupi keluarga.

"Biasanya pertiga-empat bulan sekali kita panen, disela urus sawah dan kopi. Hasilnya lumayan untuk tambahan. Untuk harga jual di Rp 110.000 - Rp 120.000 perkilogram," Ujarnya.

Diakuinya jika tanaman cengkeh masih jadi tanaman sampingan dan ditanam di areal kebun kopi.

Selain bisa berfungsi sebagai pelindung bagi pohon kopi, cengkeh juga sebagai solusi sebagai penambah dari hasil panen kopi. 

"Mengapa belum banyak petani yang berani fokus menanam cengkeh salah satunya karena pengetahuan cara menanam cengkeh dan mengolanya," Ujarnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com