Kasus Vina Cirebon

Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Sudah Kembali ke LP Banceuy, Dedi Mulyadi :Pengakuan Ngawur Ga

Penulis: Thalia Amanda Putri
Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dedi Mulyadi Temui Keluarga Sudirman Usai Kembali ke LP Banceuy, Pertanyakan Pengakuan di BAP

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri


TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kini menemui keluarga Sudirman usai kembali ditahan di LP Banceuy terkait kasus Vina Cirebon.

Dalam kesempatan itu Dedi Mulyadi lantas mempetanyakan pengakuan Sudirman di BAP yang menyebut dirinya terlibat dalam pemukulan Eky, kekasih Vina dilansir dari tayangan youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Selasa (20/8/2024).

Dedi Mulyadi menjamu keluarga Sudirman di kediamannya di Lembur Pakuan, Purwakarta.

Ia kemudian mempertanyakan kebenaran keberadaan Sudirman yang disebut sudah pulang ke LP Banceuy.

"Sudirman udah pulang," kata Dedi Mulyadi.

"Iya pak, dari Peradi ada kabar gembira ngabarin Sudirman udah pulang," jawab kakak Sudirman.

"Artinya nanti ditengok oleh keluarga termasuk tim kuasa hukum dari Peradi bareng Ibu Titin di Banceuy," tanya Dedi Mulyadi.

"Iya pak," kata kakak Sudirman.

Reaksi Dedi Mulyadi Dilaporkan Aep Usai Dituding Sandra Ayah, Tertawa Santai (youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Saat itu Dedi Mulyadi langsung mempertanyakan nasib Sudirman yang berbeda dengan 6 terpidana lainnya kasus Vina karena mengajukan PK.

"Cuman kan memang ini yang secara hukum jadi pusing, enam terpidana ngajuin PK karena mereka sampai saat ini kan tidak mengakui perbuatannya, merasa tidak melakukan baik pembunuhan, pelemparan maupun pemerkosaan.

Kan yang jadi problem itu Sudirman ngaku di BAP walaupun pengakuannya itu ngawur, ngawur ga?," ucap Dedi Mulyadi bertanya.

"Ngawur pak," ujar saudara Sudirman bertanya.

Dedi mempetanyakan soal Sudirman tak bisa berbuat apa apa lantaran pengakuannya di BAP yang menyebut ikut  memukul Eky.

"Kenapa dia ngaku tidak membunuh tapi memukul enam kali, kenapa dia ngaku mukul tidak kenal sama Eky tapi mukul," tanyanya.

"Sama keluarga ga pernah bilang seperti itu Pak, ga tau si Eky itu siapa," jelas kakak Eky.

"Iya tapi hukum itu yang digunakan waktu yang di BAP, didepan muka Pengadilan kan ngomong di luar apapun tidak ada arti.

Ini pertanyaan hukum saya, Sudirmannya mengakui memukul Eky 6 kali, walaupun saya tidak percaya pengakuan Sudirman gitu loh, apa yang menjadi alibi kuat bahwa Sudirman tidak melakukan itu?," ujar Dedi Mulyadi penasaran.

Sang kakak kemudian dengan tegas membantah jika Sudirman terlibat.

Sebab saat peristiwa kematian Vina dan Eky terjadi, Sudirman berada di rumah.

Adik Sudirman, Lilis bahkan membenarkan Sudirman ada dirumah bersama dirinya,.

"Alibnya kan Sudirmannya ada dirumah pak," jelasnya.

"Itu maksud saya, bahwa pada saat malam kejadian Sudirman posisinya ada di rumah, rumahnya dengan siapa? Ada Lilis, dan Arpan yang ngobrol sama saya di Cirebon.

"Satu lagi Om Tono, ada, kakak iparnya Arpan ada disitu," kata Lilis saudara Sudirman.

Dedi Mulyadi lantas menyinggung pernyataan dari para saksi yang berubah setelah 8 tahun berlalu.

Dedi menilai jika sebelumnya para korban dan saksi merasa takut karena diduga dapat ancaman hingga khawatir dengan keselamatan diri sendiri.

"Pengakuan ini kan orang yang mengaku aneh, kenapa aneh? karena keterangannya selalu berubah ubah, tidak pernah konsisten kan, ya termasuk tanda tangan surat kuasa pada kuasa hukum yang lain tanpa sepengetahuan keluarga juga aneh kan, yang lain bertahan ga mau kan, kalau ini kan mau tetapi juga wajar, kalau mohon maaf, kalau hari ini itu penyidik Polda Jabar memiliki keyakinan bahwa peristiwa itu adalah pembunuhan dan memang terjadi, kenapa penyidik memiliki keyakinan, ya dari Sudirman itu, ada saksi yang ngomong, kan ga ada yang ngomomg dulu, bener kan.

Eky dan Vina dibilang kecelakaan, kan baru sekarang pada ngomongnya, kenapa dulu orang ga bilang? ya takut, sekarang aja takut apalagi dulu.

Nah sekarang pun harus diberikan jaminan, jaminan keamanan, kehidupan, contoh banyak saksi yang menginap di rumah saya karena saya menjamin keamanan dan kehidupannya, kalau ga ada ya bubar juga itu saksi," jelasnya.

"Contoh Eky dan Vina mengalami kecelakaan, dalam kesaksian hari ini, misalnya temennya Eky, Frans mengatakan helmnya rusak, dan dia yakin itu kecelakaan, kan sekarang, berani terbuka, ada TV ada Youtube saya, itu rusak didepan artinya ada benturan keras di bagian depan, kalau helmnya sampe retak artinya benturannya keras, kalau dulu kan dibilang geng motor, diancam, kan itu.

Setelah itu muncul lagi kan ekstraksi pembicaraan Vina, yang menyatakan Vina itu datang bulan, sebelumnya mandi dulu dirumahnya Widi, bekas pembalutnya masih ada, pinjem rok, pinjem celana, pinjem baju dan pinjem 50 ribu, dulu ada ga?," tanya Dedi Mulyadi ke kakak Sudirman.

"Ga ada, dulu menyudutkan," jawabnya.

"Dulu ga ada yang  menguatkan, tukang warung berani ngomong ga dulu? tukang warung nasi ngomong ga? Bu Nining dulu berani ngomong ga?," kata Dedi Mulyadi kembali bertanya.

"Engga, sekarang ini aja," jawab kakak Sudirman.

"Kemudian Pak RT Pasren, malah memberatkan kan, sekarang baru terbuka," kata Dedi Mulyadi.

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkini