Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut profil sosok Loris Akbar Djailanie selaku anggota Paskibraka Nasional 2024 yang terpilih wakili Kepulauan Bangka Belitung upacara kemerdekaan perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sosok Loris Akbar Djailanie merupakan murid SMA Negeri 1 Pangkalpinang.
Loris Akbar Djailanie terpilih menjadi anggota Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) di tingkat Nasional yang akan melaksanakan tugas pengibaran di IKN yang berada di Kalimantan Timur.
Baca juga: Profil Dzawata Maghfura Zukhri Paskibraka Nasional 2024 Bertugas di IKN, Berasal dari Aceh
Dibalik prestasinya itu, Loris mengungkap perjuangannya hingga terpilih jadi Paskibraka Nasional.
Ia rupanya sudah memiliki ketertarikan pada baris-berbaris saat dirinya duduk di bangku Sekolah Dasar dengan mengikuti kegiatan Polisi Cilik dan berbagai lomba terkait baris-berbaris.
Diketahui jika Loris bahkan pernah aktif mengikuti Jambore Nasional di Jakarta pada tahun 2022 lalu.
Bahkan Loris mulai berlatih keras untuk menjadi Paskibraka Nasional sejak duduk di kelas 9 SMP.
Selain itu Loris memiliki motivasi karena ingin membanggakan kedua orangtuanya.
"Banyak sekali tes hingga rintangan yang rumit, sehingga diperlukan banyak persiapan yang harus disiapkan. Saya sendiri sudah mempersiapkan diri semenjak kelas 9 SMP, oleh karena itulah saya bisa mendapatkan hasil yang memuaskan bagi saya," ujar Loris dilansir dari Bangkapos.
Selama proses seleksi, Loris harus melalui berbagai tahapan yang menguji kemampuan fisik, mental, pengetahuan, dan keterampilan baris-berbaris.
"Mulai dari seleksi administrasi, Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), hingga terakhir tes kepribadian. Sehingga saya benar-benar melatih fisik dan mental saya," jelasnya.
Menurutnya, kunci utama dalam keberhasilannya ialah persiapan yang matang dan konsistensi dalam latihan.
Loris juga menceritakan tentang tantangan terbesar yang dihadapinya selama proses seleksi.
"Tantangan terbesar saya adalah melawan rasa takut terhadap siswa-siswa lain yang juga mengikuti seleksi. Mengetahui banyak sekali saingan sekitaran 400 orang, membuat saya berpikir saya harus semakin giat dalam berlatih. Dan inilah yang menjadi dorongan saya untuk semakin semangat lagi untuk berlatih," ujarnya.