Seputar Islam

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi 9 Agustus 2024 Tentang: Ikhtiar Menjaga Kesehatan, Ada PDF

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Edisi 9 Agustus 2024 Tentang: Ikhtiar Menjaga Kesehatan, Ada PDF

Hadirin yang Mulia

3. Jauhi Membebani Perut

Pesan ini mengingatkan janganlah membebani perut dengan muatan yang di luar kemampuannya. Secara ilmu kesehatan, hal ini akan mengakibatkan datangnya berbagai penyakit. Karena segala unsur yang berbahaya di dunia ini bisa mengancam diri manusia. Ketika sesuatu itu masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dan mampir ke dalam perut, maka itulah awal mula segala penyakit. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

أَصْلُ كُلِّ دَاء الْبَرَدَةُ

Artinya: Bahwa sumber segala penyakit adalah buruknya pencernaan.

Mengenai kesehatan pencernaan ini, Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits yang diceritakan oleh sahabat Anas sebagai berikut:

عن أنس وابن السنى وابو نعيم عن علي وعن ابن سعيد وعن الزهري أَصْلُ كُلِّ دَاءٍ مُتَعَلِّقٍ بِالْمَعِدَّةِ التُّخْمَةُ وَهِيَ اِدْخَالُ الطَّعَامِ عَلَى الطَّعامِ وَكَذَا شُرْبُ الْمَاِء عَقْبَ الطَّعَامِ اوْ بَيْنَ الطَّعَامِ قَبْلَ هَضْمِ الأول

Artinya: Dari Anas dan Ibnu Nasai dan Abu Naim dari Ali dan dari Ibnu Said dan dari Zahari: Sumber segala penyakit yang berhubungan dengan perut adalah at-tuhmah, yaitu memasukkan makanan terus menerus. Begitu juga menenggak minum setelah makan atau di tengah makan sebelum makanan pertama dicerna.

Baiknya juga diperhatikan bahwa memakan sesuatu dengan berlebihan menandakan nafsu yang besar. Sedangkan nafsu itu sendiri haruslah dikendalikan agar hidup bisa sejahtera.

4. Hindari Ilmu yang Tak Berguna

Kalimat terakhir ini bila dipahami dengan seksama, maka akan berarti jangan sampai seseorang memiliki ilmu yang tidak bermanfaat. Jangan sampai ada ilmu yang tidak diamalkan. Karenanya semua ilmu baiknya harus diamalkan. Walaupun ilmu yang didapat hanya sedikit. Demikianlah hubungan ilmu dan manfaat, keduanya tidak bisa dipisahkan bila ingin kesempurnaan.

Jamaah Jumat yang Mulia

Seorang lelaki pernah berkata kepada Abu Hurairah: Aku ingin mempelajari ilmu, tetapi aku takut menyia-nyiakannya. Kemudian Abu Hurairah menjawab: Cukuplah kamu meninggalkan ilmu itu termasuk menyia-nyiakan ilmu.

Karena itulah, seseorang harus berhati-hati memahami riya atau pamer, seringkali seseorang sengaja meninggalkan amal dalam artian ilmunya jadi tidak bermanfaat karena setan membisiki dalam telinganya: Janganlah engkau beramal di depan orang lain, jika saja engkau melakukan sesuatu pastilah itu tidak karena Allah, karena itu berhentilah sekalian. Jangan lakukan sesuatu, itu lebih baik.

Mengertilah bahwa beramal demi Allah SWT dengan tulus ikhlas itu tidaklah mudah, bahkan demikian sulit. Karena itu, tetaplah beramal walaupun perbuatan tersebut masih bercampur riya atau pamrih. Anggap saja itu sebagai latihan. Dan jangan pernah menggugurkan amal karena riya karena itulah hakikat riya sejati.

Halaman
123

Berita Terkini