Meskipun begitu, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya Dr M Husni Thamrin mengatakan, jikapun itu nantinya terealisasi maka jelas akan memberi warna, namun soal peluang menang belumlah tentu.

"Nandriani belakangan ini gak bisa diremehkan begitu saja. Publikasi yang masif telah membuat nama ini cukup lekat di ingatan warga Palembang. Tetapi bagaimana peluang Nadriani jika benar dipasangkan dengan Fitrianti, akan sangat tergantung dengan bagaimana strategi yang dijalankan," kata Husni, Rabu (31/7/2024).

Diterangkan Husni, siapa pun yang akan dipasangkan dengan Nandriani, pastinya tidak akan jauh dari isu simbolis kultural khususnya isu gender, inovasi dan perubahan.

"Problemnya, karena Fitrianti adalah wakil Walikota sebelumnya, isu perubahan justru akan menjadi kontraproduktif bagi pasangan ini, " ucapnya.

Sehingga satu-satunya isu yang bisa dijual diungkapkan Husni, adalah kultural simbolis terutama isu kedigdayaan perempuan.

"Secara keseluruhan, Nandriani memiliki potensi untuk menjadi pesaing tangguh dalam Pilkada Palembang mendatang. Namun, banyak faktor yang masih belum pasti, seperti dukungan partai dan strategi kampanye yang akan mereka terapkan,' paparnya.

Ditambahkan Husni, pastinya perlu perjuangan ekstra keduanya jika maju berpasangan di Pilkada Palembang, mengingat tidak ada hal yang jadi jualan mereka selama ini.

"Tetapi jika semua elemen dapat diintegrasikan dengan baik, pasangan Fitrianti-Nandriani bisa menjadi lebih dari sekadar peramai dalam Pilkada, melainkan menjadi kandidat yang serius dan kompetitif, " pungkasnya. 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com