Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Hakim Eman Sulaeman masih jadi sorotan usai membebaskan Pegi Setiawan dari status tersangka Kasus Vina Cirebon.
Bahkan kini ia ikut berekasi atas pujian terhadapnya yang sudah menyelamatkan Pegi Setiwan.
Hakim Eman Sulaeman rupanya memiliki prinsip dalam hidupnya yang selalu dipegang teguh, ia membenci ketidakadilan.
Ia mengaku sejak SMP sudah sangat sudah mendambakan menjadi seorang penegak hukum.
Baca juga: Allah yang Balas, Doa Pegi Setiawan untuk Hakim Eman Sulaeman Bebaskan dari Tersangka Kasus Vina
Ia kerap membaca koran terkait kasus-kasus ketidakadilan terhadap orang kecil, di antaranya berbagai kasus pembongkaran hingga kasus Kedung Ombo.
"Dari situ saya ingin jadi penegak hukum gitu aja. Enggak spesifik jadi hakim, pokoknya jadi penegak hukum aja. Nah pas kuliah, kalau saya jadi pengacara cuma meminta, kalau jadi jaksa cuma memohon, sementara yang menentukan itu hakim. Saya ingin jadi hakim," ujar Eman seperti dilansir dari CNN TV yang tayang pada Jumat (13/7/2024).
Eman pun memiliki prinsip dalam menjalani profesi sebagai seorang hakim.
Ia tidak ingin adanya ketidakadilan di Indonesia, terutama bagi orang kecil.
"Saya tidak mau ada ketidakadilan. Ketidakadilan itu hanya ada di keranjang sampah. Pengadilan harus bisa menunjukkan bahwa keadilan itu ada," ujar Eman.
Eman bercerita dirinya berasal dari keluarga sederhana di sebuah desa di Karawang. Sang ayah menggantungkan hidupnya dengan berdagang.
Kendati dalam keluarga sederhana, Eman menolak menyerah.
Kondisi hidupnya menjadi pelecut semangat Eman untuk membenahi hidupnya menjadi lebih baik.
"Keluarga saya semuanya lulusan SD, baru saya yang kuliah. Waktu itu di kampung yang kuliah S1 cuma saya tahun 1995. Makanya kalau saya gagal itu jadi contoh buruk, harus berhasil," ceritanya.
Nyatanya, kerja kerasnya untuk meraih mimpi menjadi lebih baik terwujud.