"Enggak sih (diperiksa polisi), karena saya belum tahu orang mana. Itulah yang saya bilang, saya informasinya minim karena saya enggak tahu menahu tentang teman-teman dia yang di luar," kata kakak Vina.
"Penginnya saya sih ya mencari, ya. Tetaplah mencari karena kan memang keluar dari rumah itu kan sama Mega, ke mana ke mananya berarti kan dia yang tahu," ucapnya.
Hanya Tersisa 1 Percakapan di Ponsel Vina
Marliyana mengatakan hanya ada satu percakapan atau chat yang tersisa di ponsel Vina seusai diambil dari Polsek Talun, tiga hari setelah pembunuhan.
Menurut Marliyana, ponsel tersebut awalnya tak dapat digunakan lantaran layar terkunci.
"Nah waktu HP sudah di tangan saya, HP-nya belum bisa saya buka karena terkunci layar, sehingga saya minta tolong ke ponakan."
"Sebab, ponakan ini yang setiap hari tidur bareng Vina jadi dekat gitu, sehingga tahu kunci layar HP Vina," ucapnya.
Setelah berhasil membuka ponsel Vina, Marliana mendapati hanya ada kontak keluarga di dalamnya.
Ia menduga ada pihak yang sengaja menghapus percakapan dan kontak di ponsel Vina.
"Setelah berhasil dibuka, saya lihat kontak di HP-nya itu hanya ada kontak keluarga, gak ada kontak yang lain."
"Dan BBM pun, saat itu masih hits kan, di dalam BBM itu hanya ada satu chattingan dan chattingannya itu tersisa chat yang dua hari lalu (sebelum kejadian)."
"Jadi kalau chat di BBM itu sepertinya ada yang menghapus juga. Nomor kontak juga seperti ada yang menghapus," jelas dia.
Marliana mengatakan, ponsel Vina kembali diambil polisi beberapa hari setelah dipegang pihak keluarga.
Ponsel tersebut dijadikan barang bukti terkait kasus vina.
"Terus setelah ada di tangan saya selama dua-tiga hari, barulah diambil oleh polisi katanya untuk barang bukti (BB)."