Berita Nasional

Tambang Emas Ilegal di Gorontalo Longsor, Penambang Selamat : Mencekam, Batu Tanah Semua Bergeser

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evakuasi terhadap korban meninggal saat longsor di tambang longsor Suwawa, Gorontalo Selasa (9/7/2024)

TRIBUNSUMSEL.COM -- Longsor di tambang emas Ilegal di Sumawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada Minggu 7 Juli 2024 subuh mengisahkan banyak cerita,

Adapun 48 orang penambang yang terjebak masih dalam pencarian tim Basarnas, sedangkan 20 orang dipastikan meninggal dunia dan 35 orang dinyatakan selamat.

Kengerian longsor yang menghantam lokasi penambangan dikuak dua orang penambang yang berhasil selamat.

Melansir dari Tribungorontalo, Rusli Mamonto dan Lukman Mamonto coba menceritakan momen longsor yang melanda kawasan tambang tersebut.

Saat insiden longsor terjadi, keduanya dalam keadaan tidur lelap.

"Sekitar jam 04.00 itu kita kaget, kami sangka gempa," ujar Rusli.

Ia kemudian berusaha membangunkan rekan-rekannya yang masih tidur.

"Karena kondisi gelap, kita tidak tau mau kemana," ujar Rusli.

Evakuasi korban longsor di tambang emas Suwawa Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo

Ia lebih memilih keluar camp dan menyelamatkan diri.

Sementara itu, Lukman menceritakan Ia sudah tidak pusing lagi menyelamatkan barang-barangnya saat longsor terjadi.

"Kejadian begitu cepat. Batu tanah semua bergeser runtuh ke bawah," ungkapnya.

Syukur kata Lukman, ia bersama 11 rekan lainnya selamat.

Kondisi saat itu kata Lukman begitu mencekam. Ada banyak orang yang meminta pertolongan di tengah timbunan tanah.

"Ada yang tertimpa pohon sampai tangannya robek, ada pula yang keberadaannya saat ini belum diketahui," pungkasnya.

Kini Rusli dan Lukman tengah berada di Gedung Medical Legal RS Bhayangkara Gorontalo.

Keduanya bersama rekan-rekannya yang lain tengah menunggu Alfian Mamonto, rekannya yang wafat dibersihkan untuk selanjutnya diantar ke rumah duka.

Kronologi Kejadian

Tanah longsor di Tambang Emas Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, menelan puluhan korban.

Danru Tim Alpha Basarnas Gorontalo, Salama, menjelaskan kronologi tanah longsor tersebut.

Longsor menerjang titik bor tambang dan camp para penambang.

Salama mengatakan, insiden terjadi sekira pukul 03.00 Wita, Minggu (7/7/2024) dini hari.

Tanah longsor menghantam camp pengungsian. Dapur, warung hingga titik bor tambang porak peranda.

"Jadi proses pengerjaan tambang itu dia nonstop, jadi mereka tidurnya di lubang tambang itu

mereka tidak tahu diluar itu malam atau siang," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (7/7/2024).

Berikut data korban meninggal dunia hingga Selasa 09 Juli 2024 pukul 14.00 Wita

1.Fatma Afita, perempuan 40 tahun

2.Dewa Saputra, laki-laki 4 tahun

3.Samsiar, laki-laki 48 tahun

4.Alfian Manege, laki-laki 17 tahun

5.Lukman, laki-laki

6.Alfian Mamonto, Laki-laki 28 tahun

7.Rahmat Nurhamidi, laki-laki 21 Tahun

8.Rina Muhammad, perempuan 50 Tahun

9.Ramlah Kumuriah, laki-laki 40 tahun

10.Rudin Kunye, laki-laki 55 tahun

11.Mrs X: blm terindivikasi

12. Hendra Pakaya, laki-laki 30 tahun

13. Pandris Uno, laki-laki 47 tahun

14. Roy Kushina, laki-laki 22 tahun

15. Arjun Djafar, laki-laki 22 tahun

16. Risno Djafar, laki-laki 48 tahun

17. Hamdan Mohammad Kango, laki-laki 50 tahun

18. Belum teridentifikasi namun sudah dievakuasi

19. Belum teridentifikasi namun sudah dievakuasi

20. Masih dalam perjalanan menuju posko induk SAR Gorontalo. (*)

Berita Terkini