TRIBUNSUMSEL.COM - Dokter sekaligus Musisi Tompi menyampaikan kemarahannya terhadap Atta Halilintar yang berimbas dipanggil petugas pajak.
Kemarahan Tompi ini lantaran konten yang dibuat Atta Halilintar dan timnya saat me-review rumah mewah miliknya.
Atta Halilintar justru menuliskan rumah baru milik Tompi tersebut mencapai harga Rp150 miliar.
Baca juga: Tompi Pamer Rumah Mewah Seharga Rp100 Miliar, Heboh Ustaz Solmed Ikut Disentil: Kalau Ini Percaya
Dengan nominal yang cukup besar itulah, Tompi akhirnya gusar dan dipanggil petugas pajak.
"Gara-gara itu saya dipanggil sama petugas pajak," kata Tompi dikutip dari tayangan program TV Q&A MetroTV, Senin (8/7/2024).
Saat memenuhi panggilan petugas pajak, Tompi menyebutkan, nilai rumahnya tersebut bukan keluar dari mulutnya, melainkan disebutkan tim Atta Halilintar.
Tim Atta Halilintar, sebut Tompi, menyebut harga rumahnya tanpa mengkonfirmasi padanya.
Tompi melihat ini sebagai kekeliruan besar yang dilakukan kreator konten.
"Itu kayaknya harus saya klarifikasi dulu deh, soalnya nanti bahaya sama petugas pajak nih,” ucap Tompi.
"Nah ini salah satu kebodohan yang diciptakan oleh content creator, jadi waktu itu saya marah banget sama timnya Atta Halilintar tuh,” imbuh Tompi.
Baca juga: Reaksi Razman Nasution usai Pegi Setiawan Bebas Dalam Kasus Vina, Tak Sepakat Putusan Hakim
Tompi kemudian meminta klarifikasi soal angka taksiran rumahnya sebesar Rp 150 miliar yang dilakukan Atta Halilintar dan timnya.
Ternyata angka tersebut dibuat hanya agar menarik penonton, bukan berdasarkan fakta sesungguhnya.
“Karena mereka nulis di YouTube channel-nya mereka, menulis ‘rumah seharga 150 miliar malah, bukan 100 miliar” terus saya nanya, 'lo dapat angka itu dari mana? Emang gue ngomong?!' terus dia jawab apa? 'enggak sih mas biar seru aja', gila enggak tuh," tutur Tompi.
Saat diminta memenuhi panggilan petugas pajak lantaran taksiran nilai rumahnya yang fantastis di konten Atta Halilintar, Tompi pun meminta petugas pajak untuk melakukan klarifikasi ke Atta dan tim.
"Waktu saya ketemu sama petugas pajak. Terus saya bilang, 'pak, harusnya yang ditanya itu yang nulis, bukan saya’ iya dong?!" kata Tompi.