TRIBUNSUMSEL.COM - Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji soroti kesaksikan Aep saksu kunci pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Seperti diketahui, Vina gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat tewas bersama kekasihnya Eky di Jembatan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016).
Vina dan Eky tewas dibunuh anggota geng motor.
Di tahun 2016, Aep dalam kesaksian menyebutkan nama para pelaku yang kini menjadi terpidana, tapi tidak dengan nama Pegi Setiawan.
Namun ditahun 2024, Aep memberikan kesaksian yang mengaku melihat Pegi Setiawan terlibat dalam pembunuhan Vina dan kekasihnya.
Berkat kesaksian Aep tersebut, Pegi Setiawan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Aep mengaku kala itu melihat Vina dan Eki dilempari batu, oleh Pegi Setiawan dan segerombolan pemuda yang kini sudah menjadi terpidana.
Menanggapi hal itu, Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji menilai pengakuan Aep sangat lemah.
Saat menjadi narasumber di TV One pada Rabu (29/5/2024) yang dikutip dari TribunJakarta.com, Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji mengatakan kesaksian Aep tidak kuat.
Baca juga: Ronny Talapessy Eks Pengacara Bharada E Diminta Dampingi Pegi Tersangka Kasus Vina, Ini Katanya
Ditambah 5 dari 6 terpidana kasus Vina berbeda dari Aep, meereka menyebut Pegi Setiawan tak terlibat.
"Saya menilai tidak kuat, saksi yang terhukum sudah menarik keterangannya," ucap Susno Duadji.
"Ada saksi baru, tapi Aep ini sangat lemah, ia menceritakan kejadian 8 tahun lalu, dari jarak 100 meter tengah malam," tambahnya.
Menurutnya, kebenaran kesaksian itu dinilai 10 persen.
"Kebenarannya mungkin tinggal 10 persen. Kalaupun benar cuma dia sendiri. Lemah satu saksi itu," imbuhnya.
Susno Duadji menilai kesaksian Aep bisa menjadi kuat jika didukung dengan data dari scientific investigation.