TRIBUNSUMSEL.COM- Sikap dingin Iptu Rudiana ayah Eky, dalam mengusut kasus kematian Vina dan putranya, dipertanyakan oleh pengacara kondang Hotman Paris.
Hotman Paris sebagai pengacara dari keluarga korban Vina merasa janggal lantaran Iptu Rudiana seolah menolak beberapa kali dihubungi.
Terbaru, lewat Instagram miliknya, Jumat (24/5/2025) Hotman Paris yang menyinggung sikap ayah Eky sekaligus Kapolsek Kapetakan, terkesan tutup mulut.
Baca juga: Koar-koar Ngaku Korban Salah Tangkap, Hotman Paris Tantang Pengacara Saka Tatal Buktikan Hal Ini
Padahal, menurut Hotman Paris, ayah Eky seharusnya sudah mengantongi banyak bukti.
"Knp Pak Polisi ini tdk mau temu atau chat dgn Hotman padahal anaknya yg korban meninggal??" tulis Hotman Paris di Instagram, dikutip Jumat (24/5/2024).
Padahal, Hotman meyakini bahwa Iptu Rudiana memiliki banyak informasi soal pembunuhan yang terjadi pada 2016 itu.
"Khan Si ayah yg polisi ini pasti tau banyak info?? Emang Ayah ini tdk mau Semua pembunuh anaknya tertangkap? Ada apa!" tulisnya lagi.
Ia pun mempertanyakan sikap Iptu Rusdiana yang seolah tidak mau semua pembunuh anaknya tertangkap.
"Emang ayah ini tidak mau semua pembunuh anaknya tertangkap? Ada apa! Apa yang anda takutkan?," ucap Hotman Paris.
Hotman Paris pun meminta agar Iptu Rudiana mau bersikap koperatif untuk mengungkap pelaku pembunuhan kasus Vina Cirebon yang masih buron.
Baca juga: Hotman Paris Pertanyakan Sikap Iptu Rudiana, Curiga Tak Mau Hubunginya: Apa yang Ditakutkan Pak?
Sebelumnya, Iptu Rudiana sudah sempat muncul ke publik dan buka suara terkait kasus pembunuhan terhadap anaknya dan Vina Cirebon.
Dengan berurai air mata, Rudiana menegaskan bahwa selama 8 tahun kasus anaknya dan Vina ia tidak tinggal diam.
Ia mengatakan telah berusaha memburu pelaku pembunuhan anaknya yang masih buron.
Ia pun masih menuntut keadilan atas tewasnya Eky dan Vina.
Ia juga meminta kepada masyarakat Indonesia supaya tenang dan mendoakan pelakunya segera tertangkap.
"Saya berupaya untuk sabar dan saya mohon doakan anak saya supaya tenang dan pelakunya segera terungkap," ujarnya.
Terancam dicopot dari jabatannya
Ayah Eky terancam dicopot dari jabatannya sebagai kapolsek.
Melansir dari Kompas TV, kuasa hukum terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki, Jogi Nainggolan, meyakini para terpidana kasus Vina yang ditangkap merupakan korban salah tangkap.
Saat penangkapan itu, Iptu Rudiana menjabat Kanit Narkoba Polresta Cirebon.
Menurut Jogi, prosedur penangkapan para terpidana salah sehingga ia meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus untuk mencopot Iptu Rudiana dari jabatannya.
"Kapolda harus segera mencopot dia. Ini keras saya katakan," kata Jogi dikutip dari YouTube Tribun Jabar.
Kuasa hukum Saka Tala terpidana kasus Vina yang lain, Titin Prialianti, juga mengatakan hal senada.
Ia mengatakan Iptu Rudiana melakukan penangkapan tanpa aturan yang ada.
Sebab, ayah Eky menangkap para pelaku tanpa surat perintah penangkapan.
Pegi DPO Ditangkap
Pegi Setiawan alias Perong, diduga pelaku utama pembunuhan Vina dan Eki berhasil ditangkap di Bandung, Jawa Barat, pada Selasa (21/5/2024) malam.
Dilansir dari Tribun Jabar, petugas kepolisian mendatangi lokasi menggunakan dua kendaraan roda empat. Selain itu, terdapat pula petugas yang menggunakan sepeda motor.
Polisi pun tidak mengizinkan masyarakat dan media untuk mendekati lokasi yang merupakan rumah nenek dari Pegi Perong tersebut.
Di lihat dari kejauhan, akses menuju rumah nenek Pegi Perong harus melewati perkebunan. Terlihat, petugas kepolisian berkumpul di dekat halaman rumah nenek terduga pelaku.
Selain itu, petugas kepolisian berjaga di dekat akses menuju rumah nenek Pegi Perong agar tidak ada masyarakat maupun media yang terlalu dekat.
Masniah pun membenarkan bahwa rumah yang didatangi oleh pihak kepolisian dari Polres Cirebon Kota itu merupakan milik nenek Pegi alias Perong.
"Itu rumah neneknya Pegi, nama lengkapnya Pegi Setiawan," ucap Masniah.
Baca juga: Permintaan Maaf Pegi DPO Pembunuh Vina Cirebon, Sebut Ikhlas Jadi Tersangka Meski Ngaku Tak Berbuat
Menurut Masniah, sejak kecil Pegi Perong tinggal bersama neneknya di Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Didalam rumah tersebut, kata Masniah, terdapat pula ibu, adik, dan saudara-saudara Pegi.
Sampai saat ini, petugas masih berada di rumah nenek Pegi.
Sementara, warga sekitar makin ramai menonton kedatangan petugas kepolisian ke rumah nenek Pegi.
Terpisah Pegi Setiawan alias Perong, DPO kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon tahun 2016, yang kini ditangkap hanya bisa meminta maaf kepada orang tuanya.
Permintaan maaf itu disampaikan Pegi Setiawan langsung kepada ibundanya, Kartini(48) saat membesuknya sehari setelah penangkapan.
Dalam momen tersebut, Kartini memberikan pesan penguatan kepada Pegi agar tetap teguh dalam pendirian.
"Ya, kemarin saya mengunjungi anak kandung saya Pegi Setiawan setelah mendapat kabar dari Ibu Yanti (majikan sekaligus kuasa hukum Pegi) bahwa anak saya ditangkap polisi," ujar Kartini saat diwawancarai TribunJabar di kantor kuasa hukum Pegi di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Kamis (23/5/2024) petang.
Pegi meminta maaf seakan-akan pertemuan itu adalah yang terakhir.
"Pegi minta maaf ke Mamah dan Bapak," jelas Pegi, sebagaimana dituturkan oleh Kartini.
Pegi merasa dirinya hanya menjadi korban dari kepentingan pihak-pihak tertentu.
"Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid," kata Pegi kepada Kartini.
Pegi membantah bahwa dirinya terlibat dalam pembunuhan Vina.
"Peginya ngomong, "Enggak, mah, Demi Allah, Demi Rasulullah," ujar Kartini menirukan suara Egi.
Egi membantah bahwa dirinya melakukan kejahatan pembunuhan sadis sejoli tersebut.
Karena Pegi tidak melakukan kejahatan itu," ujar Egi kala itu kepada Kartini.
Baca juga: 4 Poin Bantahan Kartika Ibunda Pegi DPO Ditangkap Kasus Pembunuh Vina Cirebon, Tak Sesuai Ciri-Ciri
Kartini pun berpesan agar anaknya berani mempertaruhkan nyawanya jika memang ia tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Jika memang kamu tidak melakukan perbuatan itu, walaupun dipaksa untuk mengaku, jangan sampai mengatakan iya," kata Kartini.
Kartini tidak mau, putranya berbohong dan lebih baik hilang nyawa dalam kejujuran.
"Meskipun wajahmu sampai bonyok atau bahkan sampai mati," ucapnya.
Lanjut Kartini, anaknya mengaku ikhlas jika ia ditetapkan sebagai tersangka pada akhirnya dan dijebloskan ke penjara.
"Seandainya Egi dituduh juga enggak apa-apa, seandainya Pegi mati syahid enggak apa-apa, ma," terangnya.
Kartini juga menegaskan, bahwa saat peristiwa tragis pembunuhan Eki dan Vina terjadi pada tahun 2016, Pegi tidak berada di Cirebon.
"Pada 27 Agustus 2016, Pegi sudah bekerja di Bandung menjadi kuli bangunan, dan saat kejadian itu terjadi, Pegi tidak ada di Cirebon," ujarnya.
Menurut Kartini, Pegi mulai bekerja di Bandung tiga bulan sebelum kasus pembunuhan tersebut terjadi dan baru kembali ke Cirebon empat bulan kemudian, tepatnya pada bulan Desember 2016.
Sebelumnya, ramai isu liar Pegi disebut merupakan anak orang berkuasa hingga punya jabatan di pihak keamanan sebagai anggota polisi.
Faktanya latar belakang keluarga Pegi Setiawan ternyata dari orang sederhana, yakni sebagai buruh kuli bangunan.
Diketahui ketiganya diduga terlibat dalam pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon pada 2016.
Sebagai informasi, kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon kembali menjadi sorotan usai film Vina: Sebelum 7 Hari tayang di bioskop, Rabu (8/5/2024).
Vina dibunuh 11 anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016 malam.
Ia ditemukan tak bernyawa bersama kekasihnya, Eki. Mulanya, keduanya dilaporkan mengalami kecelakaan tunggal. Namun, luka parah di bagian kepala, tubuh, dan kaki, membuat keluarga curiga.
Setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan, terkuak bahwa Vina dan Eko merupakan korban pembunuhan. Vina bahkan diperkosa secara bergantian oleh para pelaku.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com