Setiba di simpang Nilakandi sewaktu hendak melalui jalanan yang menanjak, tiba-tiba truk mundur dan hilang kendali.
Atas kejadian tersebut, truk tronton tersebut menabrak pos gatur lalu lintas Nilakandi yang mengakibatkan kerugian materil kerusakan pos gatur lalulintas Nilakandi.
"Jadi benar pengemudi ini lalai saat berlalu lintas, sudah kita amankan. Kita mendatangi TKP. Tidak ada korban jiwa. Hanya saja pos gatus ambruk," ungkap Kapolsek Kertapati Iptu Angga Kurniawan. kepada Sripoku.com.
Lanjut Angga, saat kejadian tidak ada anggota dalam pos.
Menurutnya saat itu, anggota sedang melakukan gatur di dekat lokasi kejadian.
" Tidak ada anggota dalam pos. Hanya anggota berada diluar mengatur lalu lintas yakni Bripka Diki Putra," katanya.
Sementara, Kasat Lantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenny Dearty, mengatakan sudah mengamankan pengemudi yang lalai tersebut.
"Bersangkutan sudah kita amankan dan mobil yang digunakan. 1 Unit Mobil Truck Tronton Hino B-9750-OY dan SIM BII Umum atas nama Dodi Purnama ," katanya.
Ditambahkan Yenni, diduga kelalaian pada pengemudi mobil melanggar pasal 310 Ayat 1 UU RI No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2 Doktor Universitas di Palembang 'Bersaing' Jadi Ketua RT
Viral di sosial media dua akademisi bergelar doktor di Universitas Swasta Palembang kini bersaing dalam pemilihan ketua Rukun Tetangga (RT) 63 RW 13 Jalan OPI 2 komplek OPI Jakabaring.
Nampak spanduk dua kandidat calon ketua RT itu terpasang lengkap dengan menyertakan gelar pendidikannya yang bergelar Doktor.
Calon itu ketua RT itu yakni Doktor Saleh Hidayat dosen Program Pasca Sarjana Magister Muhammadiyah dan Wakil Dekan di Universitas Muhammadiyah.
Sementara itu salah satu calon ketua RT lainnya yakni Dr Ibnu Aziz yakni Wakil Rektor 3 Universitas Tridinanti.
Keduanya adalah tokoh masyarakat yang dituakan di komplek perumahan OPI tersebut sekaligus warga asli sana.
Dr Ibnu Aziz mengatakan dia sebenarnya tidak sengaja berniat mencalonkan diri menjadi Ketua RT namun karena didesak atau dicalonkan oleh warga maka dia ikut saja dan bersedia mencalonkan diri.
Tahu spanduknya sebagai ketua RT viral, Aziz hanya tertawa dan tidak menyangka kalau spanduknya viral.
Dia sebenarnya juga tidak terlalu serius mencalonkan diri menjadi ketua RT namun karena diberi amanah mencalonkan diri maka dia juga ikut.
"Sesuai dengan pilar pendidikan salah satunya yakni pengabdian untuk masyarakat, maka tugas RT ini salah satu implementasi pengabdian untuk masyarakat, jadi ikut saja," ujar DR Aziz, Selasa (21/5/2024).
Aziz menjelaskan dia adalah salah satu warga asli atau warga pertama yang menempati komplek itu sejak 22 tahun lalu atau sudah tinggal di sana sejak tahun 2002.
Selama ini dia juga menjadi tokoh masyarakat yang kerap dituakan warga karena jika ada kendala atau masalah dia dicari warga untuk meminta pendapat dan menyelesaikan masalah.
Rumahnya juga paling mencolok karena tidak memiliki pagar sehingga mudah ditemukan dan disambangi warga.
"Tetangga itu sama dengan keluarga, jadi kalau warga ke rumah dan masuk pekarangan itu sudah saya anggap keluarga dan tujuan atau niatnya pasti baik," ujar Aziz.
Selama ini juga Aziz aktif di kegiatan masyarakat di kompleknya misalnya membantu mendirikan masjid, membangun jalan, gotong - royong dan lainnya.
Aziz mengaku siap jika dipilih warga jadi Ketua RT dan siap menjalankan tugas tersebut.
Karena tugas itu akan dijalankan bersama dengan perangkat RT lainnya ada wakil, sekretaris dan bendahara jadi bila ada keputusan yang harus diambil bisa diputuskan bersama.
"Jadi siap kalau menang dan dipilih warga akan menjalankannya dan dijalankan sebaik mungkin," ujar Aziz.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel