Kunci Jawaban

Apa yang Dikatakan Guru Dalam Tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan dan Mencari Keyakinan

Editor: Abu Hurairah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa yang Dikatakan Guru Dalam Tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan dan Mencari Keyakinan

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah contoh jawaban soal "Apa yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan?

Pertanyaan di atas merupakan Tugas Mandiri dalam materi tentang Segitiga Restitusi modul 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep, Budaya Positif pada pelatihan Calon Guru Penggerak.

Berikut ulasan contoh jawabannya :

Apa yang dikatakan guru dalam tahap Menstabilkan Identitas, Validasi Tindakan, dan Mencari Keyakinan?

Jawaban:

Menstabilkan identitas

Baiklah. Bapak di sini bukan untuk mencari siapa yang salah, Bapak di sini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini.

Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan.

Dia mencoba untuk memenuhi kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, maka kita akan tetap membuatnya dalam posisi gagal

Validasi tindakan

Kalian pasti melakukan itu ada alasannya ya. Pasti seru ya main lempar- lemparan makanan begitu.

Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses.

Setiap tindakan kita dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar. Kalau kita memahami kebutuhan dasar apa yang mendasari sebuah tindakan, kita akan bisa menemukan cara-cara paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Menurut Teori Kontrol semua tindakan manusia, baik atau buruk, pasti memiliki maksud/tujuan tertentu.

Seorang guru yang memahami teori kontrol pasti akan mengubah pandangannya dari teori stimulus response ke cara berpikir proaktif yang mengenali tujuan dari setiap tindakan. Kita mungkin tidak suka sikap seorang anak yang terus menerus merengek, tapi bila sikap itu mendapat perhatian kita, maka itu telah memenuhi kebutuhan anak tersebut

Halaman
12

Berita Terkini