Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Curhat dari Dea Savitri, Siswi SMK Lingga Kencana yang lolos dari maut saat kecelakaan bus di Subang.
Meski beruntung dapat selamat, Dea ternyata masih alami trauma karena memikirkan kondisi teman temannya yang meninggal dunia.
Dea Savitri menceritakan jika saat itu ia berada di bus perjalanan pulang dari Bandung menuju Depok pada Sabtu (11/5/2024).
Sampai akhirnya kejadian kecelakaan tersebut terjadi.
Menurut kakak Dea, Devi, saat itu adiknya duduk dibangku ketiga dari belakang baris sebelah kiri.
Saat bus yang ditumpanginya terguling, Dea panik dan mencari pegangan.
Bahkan, tubuhnya pun ikut terlempar beberapa kali di dalam bus hingga dia pingsan tak sadarkan diri.
Kemudian, Dea naik ke atap bus untuk keluar dari dalam kabin mobil yang sudah dalam posisi terguling.
"Begitu sadar, dia sudah berada di bagian pinggir kanan di dalam bus. Ketika temannya panggil namanya, dia langsung bangun dan keluar lewat atap yang sudah miring dan jebol," papar Devi dilansir dari TribunnewsBogor.
Devi mengungkapkan bahwa Dea sempat telpon dengan sang ibunda di rumah sekira 30 menit sebelum kejadian itu.
"Sebelumnya dia telpon mama mengabarkan bahwa dia dalam perjalanan pulang. Sekira 30 menit kemudian, saya dapat kabar dari adik saya di Surabaya mengenai kecelakaan ini," bebernya.
Baca juga: Kalo Aku Ada Salah, Bilang, Chat Intan Siswi SMK Lingga Kencana ke Teman Sebelum Tewas Kecelakaan
Baca juga: Rekam Jejak Bus PO Trans Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang, Diduga Mesin Pernah Terbakar
Menurutnya, kondisi fisik Dea Savitri hanya mengalami luka ringan dan memar akibat kecelakaan.
Sehingga kini sudah diperbolehkan pulang oleh rumah sakit.
"Sudah di rumah, tidak sempat dirawat di rumah sakit. Saat datang dari Subang, dia hanya cek fisik sebentar di Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua, lalu pulang," ungkap Devi sambil meneteskan air mata.
Beberapa saat usai kejadian, kata dia, Dea sempat menghubungi kakaknya di Surabaya menggunakan telpon temannya.
"Setelah dapat info, saya hubungi mama. Alhamdulilah, bersyukur banget dia selamat. Saudara-saudara dan tetangga semuanya tidak percaya Dea selamat kalau melihat kondisi bus tersebut yang hancur," tutur Devi.
Dalam kecelakaan ini, Dea kehilangan telpon genggam, KTP dan tas selempang.
Hingga saat ini pun Dea masih sering melamun diduga masih mengingat kejadian nahas yang dialaminya bersama teman-temannya.
"Tetapi dia masih sering bengong kalau diajak ngobrol, mungkin masih ingat teman-temannya," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).
Namun Dea bersyukur lolos dari maut saat tragedi nahas terjadi kini mengalami trauma berat.
"Alahmdulillah Dea selamat," kata Devi, kakak kandung Dea Savitri.
Disisi lain, hal serupa juga dialami Nadia yang berada dalam kabin bus maut tersebut.
Yayu, ibunda Nadia mengungkapkan jika kondisi putrinya saat ini masih trauma pasca kejadian.
Bahkan, sang anak hingga kini belum sempat menceritakan secara detail soal kecelakaan itu kepada dirinya.
"Sampai di rumah saya tidak berani tanya, takut masih trauma," imbuhnya.
Namun menurut pengakuan Nadia, lanjut Yayu, bus tersebut sempat mengalami masalah dalam perjalanan dari Tangkuban Perahu menuju Subang pada Sabtu sore.
"Kata Nadia, bus Putera Fajar sempat dua kali mengalami masalah selama perjalanan pulang sehingga sempat dilakukan pengecekan oleh supir dan kernet," bebernya.
Sewaktu mobil mengalami tabrakan dan terguling di Ciater, Subang, Nadia sempat berpegangan pada kursi sehingga tidak terlempar jauh.
"Handphone-nya ditaruh di tas tangan sehingga tidak hilang," jelas Yayu
Ia bersyukur putrinya, Nadia bisa selamat dalam musibah kecelakaan maut yang dialaminya itu.
"Saya bersyukur banget anak saya cuma luka-luka ringan yang bisa saya obati. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana traumanya orang tua yang anaknya meninggal," beber Yayu.
Ia menyebut, Nadia hanya mengalami luka ringan di tangan dan sedikit robekan di dahi.
Sementara itu, hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mendalami penyebab kecelakaan rombongan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat.
Siswa Sempat Live
Lebih jauh, sebelumnya seorang siswa SMK Lingga Kencana Depok sempat live tiktok saat kecelakaan bus di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Sebelum kejadian, siswa laki-laki itu awalnya dengan santai menyapa penonton lewat live tiktoknya @xenn25.
Baca juga: Tangis Orangtua Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Kecelakaan Bus, Tak Terima Meski Dapat Santunan
Namun momen tersebut berubah menjadi panik akibat bus mengalami kecelakaan.
Siswa tersebut awalnya masih bisa berdiri untuk mengecek keadaan sekitar.
“Allahuakbar, Allahuakbar,” ujar seseorang yang dekat dengan @Xenn25.
Namun tak disangka, bus kemudian terguling hingga membuat para penumpang semakin histeris.
Saat itu pula video live Tiktok sang siswa berubah gelap karena hpnya diduga terpental.
Tak selang beberapa saat, anak cowok tersebut sudah ada di depan kamera dan mengabarkan jika kondisi bus mengalami kecelakaan.
Anak cowok tersebut tampak tenang dan mengatakan bahwa bus mengalami rem blong.
“Bentar gaes, gue kecelakaan c*k. Gue kecelakaan. Bentar ges ya,” kata si pemilik akun memberikan kabar kepada warganet.
Melalui akun TikTok-nya, ia mengatakan bahwa bus dalam kondisi tidak sehat.
“Ini moment aku kecelakaan pas aku lagi live semalam. Akibat kecelakaan rem blong bus memang tidak sehat. Maaf ya gak bisa live dulu, maaf banget,” tulisnya lagi di kolom caption.
Baca juga: Sosok RF dan H, 2 Santri Ponpes di Pamijahan Bogor Diduga Dianiaya Senior, Terkapar Dilarikan ke RS
Usai peristiwa itu, siswa yang live tiktok saat kecelakaan yakni Niko (18) mengungkapkan kronologinya.
Dalam wawancara di kanal Youtube tv One News, Senin (13/5/2024) Niko yang selamat dalam kecelakaan maut itu mengurai cerita mengerikan.
Awalnya diungkap Niko, sempat melihat ada mekanik yang membetulkan bus yang ditumpanginya.
Momen tersebut disaksikan Niko beberapa menit sebelum kecelakaan terjadi.
"Saya lihat di situ mekanik servis mobilnya, kayak lagi benerin rem (bus) atau apa saya enggak tahu," kata Niko dikutip TribunnewsBogor.com, Senin (13/5/2024).
Selanjutnya saat di perjalanan, Niko pun melakukan rutinitasnya yakni live TikTok.
Kala itu tak ada perasaan resah apalagi cemas bakal terlibat kecelakaan.
"Kan kita jalan, saya lagi live, saya enggak tahu, saya live TikTok. Saya di bangku kedua, kan bangku pertama guru, saya di belakangnya, saya di sebelah kiri (sopir)," ungkap Niko.
Hingga saat di tengah live-nya, Niko terkejut mendengar sopir bus berteriak rem blong.
Saat itu Niko sontak berteriak histeris bersama teman-temannya yang lain.
"Saya juga enggak tahu, tiba-tiba ini (sopir) bilang 'rem blong, rem blong', pada kaget semuanya bilang 'Allahu Akbar, Allahu Akbar'," ujar Niko.
Di momen tersebut, Niko yang pasrah pun sempat menyelamatkan ponselnya.
Setengah sadar, Niko sempat merasakan tubuhnya terbanting di dalam bus hingga terlempar ke luar.
Beberapa detik setelah terpelanting ke luar bus, Niko syok lantaran ia sudah berada di sebuah warung.
"Pas saya lagi live, handphone saya giniin (peluk) sambil (teriak) 'Allahu Akbar'. Saya kebanting, sadar enggak sadar, saya mental ke pasir. Lalu saya lari ke warung," imbuh Niko.
Melihat ke arah bus yang terguling, Niko menduga ia terpelanting keluar dari bus melewati kaca depan bus.
Sebab saat itu kondisi kaca depan bus sudah sangat hancur.
Akibat kecelakaan tersebut, Niko luka dibagian pelipis.
"Saya enggak sadar, kayaknya saya (terpental) lewat depan kaca depan, iya (terlempar). Saya waktu sadar cuma luka di pelipis, kemungkinan terbentur pasir atau bus pas terombang-ambing," ujar Niko.
Usai kejadian, Niko yang masih syok pun sigap menolong teman-temannya.
Beruntung Niko yang mengalami keajaiban hanya mendapatkan luka memar di tangan dan punggungnya.
"Saya cuma memar-memar di tangan dikit dan di belakang. Saya tidak dirawat, saya bantuin teman-teman saya yang lebih susah," akui Niko.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News